INDODAILY,PALEMBANG – Persaingan ternyata juga terjadi di dunia pendidikan. Hal itu dicurahkan Ketua Yayasan Islamiyah Palembang Azhari terkait penerimaan siswa saat PPDB.
Dia mengatakan, Yayasan Islamiyah Palembang menaungi SMP Persatuan Tarbiyah Islamiyah, SMA Etika, dan SMK Etika. Namun sekarang tengah kritis dan sulit berkembang efek Sekolah Negeri dinilainya Jor-joran terima siswa.
” Jika dibandingkan 10 tahun lalu, kami bisa menerima 9 kelas untuk siswa SMP, 4 kelas untuk siswa SMA dan 4 kelas untuk siswa SMK. Tapi sekarang, saat PPDB kami hanya menerima siswa SMP satu kelas, siswa SMA satu kelas dan siswa SMK hanya satu kelas. Rasanya sedih kalau melihat kondisi kita sekarang, “katanya kepada Indodaily,co saat diwawancarai diruang kerjanya, Selasa (8/2/2022).
Diterangkanya itu dirasakanya sejak ada bantuan dana BOS, sekolah negeri menerima siswa dalam jumlah banyak dua kali lipat. Sehingga sekolah negeri menerapkan sistem pembelajaran double shift.
“Seharusnya pemberian bantuan dana BOS dan Program Sekolah Gratis itu berkeadilan,”harapnya
Diakuinya kondisi sekolahnya sekarang hanya mampu menampung tenaga pengajar di SMP 20 orang, guru SMA 32 orang dan guru SMK 25 orang.
“Siswa kami sedikit menerima dana BOS dan PSG juga jadi sangat sedikit sehingga berdampak mengganggu operasional sekolah. Misal gaji guru terlambat dibayar bisa sampai dua bulan atau tiga bulan. Karena pengeluaran kita tidak hanya untuk gaji, tapi juga listrik, dan lainnya,”curhatnya.
Diakuinya dia telah menyampaikan keluhan di Dinas Pendidikan Palembang dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. Berisikan agar saat PPDB sekolah negeri membatasi jumlah siswa yang diterima.
“Tapi mereka hanya menyarankan agar kita berbenah. Bagaimana kita mau berbenah kalau dana yang kita terima sedikit,”pungkasnya