Warga Binaan Kristiani Lapas Perempuan Ikuti Ibadah Malam Natal secara Virtual Se-Indonesia

INDODAILY.CO, PALEMBANG — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Palembang mengikuti ibadah malam Natal bagi Warga Binaan Kristiani secara virtual melalui yang di ikuti oleh Lapas Rutan dan LPKA se UPT Kemenkumham di seluruh Indonesia, Minggu (24/12/2023).

Didampingi oleh Kalapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Ike Rahmawati, Ka KPLP, Rahayu Setyorini, Kasi Binadik, Rina Setiari Kasubsi Bimaswat, Sri Maryati Putri beserta staf, warga binaan mengikuti ibadah yang di buka oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di gereja Lapas dengan kidmat.

Tema natal tentang “Hidup Kekal : hadiah dari sang Natal” Yang di khotbahi oleh Pdt. Gatut dan Pdt Eshter Budiyono.

Ibadah ini diadakan dengan tujuan mengajak para warga binaan untuk merenung hadiah dalam hidup, terutama dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki. Ibadah malam natal ini menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai moral dan spiritual.

Dalam khotbahnya, Natal adalah ‘hadiah’ dari Bapa Sorgawi kepada dunia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).

Bacaan Lainnya

Hadiah yang Bapa Sorgawi berikan kepada dunia bukanlah sesuatu yang biasa-biasa, melainkan sangat-sangat berharga. Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus sebagai penyataan kasih Allah yang begitu besar. Sebab semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23) dan upah dosa adalah maut (Roma 6:23) kematian kekal, terpisah selama-lamanya dari Allah. Kebinasaan bukanlah tujuan ALLAH menciptakan manusia. Allah membenci dosa, tapi Allah mengasihi orang berdosa. Itulah sebabnya Dia mengaruniakan Yesus Kristus untuk menjadi korban tebusan bagi dosa-dosa kita, sehingga barangsiapa percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal, “jelas pdt. Gatut dalam khotbahnya.

“Hadiah” yang istimewa di hari Natal bukanlah kado yang berisi benda berharga atau uang. Melainkan kehadiran Yesus Kristus ditengah dunia, melayani, memberikan teladan hidup dan menebus dosa kita di kayu salib. Terpujilah Tuhan Yesus,” sambung pdt. Eshter Budiyono dalam khotbahnya.

Kalapas Perempuan Palembang Ike Rahmawati mengatakan, Kegiatan keagamaan pada malam natal ini adalah bagian dari upaya pembinaan rohani.

“Diharapkan para narapidana dapat tumbuh menjadi individu yang lebih baik,” tutur Ike.

Sementara itu, Kakanwil kemenkumham sumsel Ilham Djaya mengatakan, pihaknya berharap kegiatan ini dapat memberikan pencerahan dan memotivasi para Warga Binaan untuk bersyukur dan bisa merayakan malam natal di dalam lapas ini dan ini.

“Semoga mereka dapat menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan kembali kehidupan setelah bebas nanti,” pungkas Ilham Djaya.

Pos terkait