Belanja ke Pasar Tinggal Scan Barcode, BRI Kembali ke Rumah

INDODAILY.CO, PALEMBANG – Bank BRI kembali melakukan penetrasi layanan keuangan digital, melalui program QRIS pada sembilan pasar tradisional di Palembang. Mau belanja, pengunjung tinggal scan barcode saja.

Pengunjung tinggal scan Barcode “QRIS” maka transaksi langsung bisa dilakukan, misal membeli sayur mayur, ikan, daging, cabai hingga berbagai kebutuhan lainnya. Lapak pedagang pun kini sudah dipasangi scan barcode di depan warung masing-masing.

“Jadi jika mau belanja kebutuhan apapun, dari sayur mayur hingga daging dan ikan tinggal scan barcode saja menggunakan smartphone. Transaksi langsung bisa. Tak sampai lima menit,” kata Regional CEO BRI Palembang Anto Aryanto usai launching transaksi digital QRIS di pasar Gubah bekerjasama dengan PD Pasar Palembang Jaya, yang dihadiri langsung Direktur PD Pasar, Rizal dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumsel, Harry Widodo di halaman Pasar Gubah, Kamis (18/11/2021).

Menurut Ari, transaksi digital bisa memudahkan pelanggan untuk belanja apapun tanpa kendala, lantaran sistem yang diberikan sangat fleksibel. Hanya memang, pengunjung wajib memiliki saldo tabungan pada bank BRI, baru download aplikasinya, sesudahnya baru bisa transaksi. Prosesnya juga simpel, ringkas, lebih cepat dan terukur keamanannya.

Juga untuk membantu transaksi selama pandemi. Disisi lain, BRI ingin menegaskan pencanangan program BRI Kembali ke Rumah dimana pasar-pasar tradisional sudah menjadi rumah bagi bank BRI.

Bacaan Lainnya

“Ada stroberi dimana nanti pembayaran iuran yang ada dipasar juga sama melakukan platform digital juga ini menjadi bagian atau journey kita kedepannya,” ujarnya.

Langkah tersebut juga sejalan dengan program inklusi keuangan dimana semua transaksi sudah berbasis digitalisasi sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sentuhan perbankan.

“93 juta orang belum tersentuh bank sama sekali dan ini kita cegah jangan sampai mereka larinya ke rentenir dan sebagainya. Ternyata ketika kita cari tahu kenpa rupanya yang menjadi kendala mereka adalah kesulitan akses. Nah melalui program-program QRIS dan semcamnya kita juga membuka diri mempermudah akses ke perbankan sehingga mereka bisa bertransaksi lewat kita,” bebernya.

Pihaknya, lanjut dia, saat ini juga sedang melaksanakan program penyuluh digital dimana pekerja BRI yang disebut insan brilliant BRI bertindak sebagai penyuluh digital yang bertugas mengakuisisi sebanyak-banyaknya nasabah, mengajari masyarakat melakukan transaksi digital, mendorong masyarakat melakukan transaksi digital sebanyak-banyaknya apapun kegiatannya dan mengajarkan masyarakat cara bertransaksi digital yang aman.

Diketahui BRI tahun 2021 ini sudah melayani 85 persen UMKM dan layanan digitalisasinya sudah hampir 75 persen dari yang ditargetkan. Saat ini, dari 13 Pasar tradisional yang sudah dipasang layanan QRIS, terdapat sembilan Pasar yang langsung dirangkul bank BRI untuk program digitalisasi, diantaranya Pasar Gubah, Pasar 16 Ilir, Pasar Perumnas dan Pasar lainnya.

Senada diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Harry Widodo yang mengaku layanan transaksi non tunai melalui digitalisasi ke masyarakat menjadi program utama yang memang gencar di lakukan pihaknya sejak beberapa tahun terakhir.

Hanya memang, saat ini pihaknya masih melengkapi fasilitas seperti operator perbankan untuk masuk ke masyarakat secara langsung melalui layanan tersebut.

“Makanya kita jor-joran mendorong perbankan untuk terus berpenetrasi melengkapi semua fasilitas dan akses sehingga warga lebih mudah menikmati layanan non tunai. Jika semua akses ini sudah terpasang, kita tinggal membangkitkan dan menggugah kesadaran nasabah saja agar lebih greget lagi bertransaksi,” ungkapnya.

Aksesdigitalisasi, lanjut dia, tidak lagi di depan mata tetapi sudah menjadi kebutuhan yang mendukung kegiatan masyarakat.

“Alhamdulillah Sumsel sudah ada kurang lebih 325 ribu merchant yang menggunakan QRIS menempati posisi ke 10 se-Indonesia dan kedua terbesar untuk wilayah Sumatera dengan 95 persen UMKM,” jelasnya.

Menurutnya, jadi pihaknya tinggal mengintegrasikan digitalisasi, mengembangan UMKM dan beberapa ekosistem sudah dikerjakan bersinergi dengan BRI, PD Pasar dan stakeholders lainnya.

“Kita juga akan merambah ke ekosistem keagamaan seperti rumah ibadah kita beri QRIS, pendidikan, pariwisata, parking, retribusi transaksi pemerintah harapannya kalu ini digunakan meluas akan meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan keuangan dalam konteks makro,” katanya.

Sementara itu, Kepala Perusahaan Daerah (PD) Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal mengatakan untuk tahap pertama pihaknya menargetkan 13 pasar dari 20 pasar dimana 9 pasar sudah dikerjakan oleh Bank BRI dan ia berharap akhir tahun ini semuanya sudah bisa tercover. Pasar yang sudah mulai berjalan diantaranya pasar tangga buntung, pasar padang selasa dan sebagainya.

“Apalagi tadi kita lihat cara penggunaanya dengan hitungan detik bukan lagi menit, hitungan detik sudah langsung masuk pasti para pedagang senang. Dengan adanya ini kita praktek di lapangan tadi masyarakat terutama pedagang yakin dan mau melaksanakan itu,” tukasnya. (Why).

Pos terkait