Belum Pastikan ke Sumsel, Jokowi Tugaskan Dirjen Perhubungan Laut Hadiri Groundbreaking Tanjung Carat

INDODAILY.CO, PALEMBANG – Rencana Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang akan langsung hadir dalam groundbreaking Pelabuhan Samudera Tanjung Carat di Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), hingga kini belum bisa dipastikan.

Hanya saja, ditugaskan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut untuk hadir pada kegiatan yang rencananya dilakukan awal bulan Desember 2021 mendatang.

Kepastian itu diungkapkan Anggota Komisi V DPR RI, Eddy Santana Putra (ESP) usai audiensi jelang persiapan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di kantor Dishub Sumsel, Selasa (2/11/2021).

Eddy memastikan, Dirjen Perhubungan Laut RI, yang langsung datang pada kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking) Pelabuhan yang masuk wilayah Banyuasin Sumsel tersebut. Bahkan, dalam waktu dekat, tim Dirjen akan datang ke Sumsel untuk melakukan persiapan hingga evaluasi, terkait proses pembangunan yang akan memakan waktu selama dua tahun.

Eddy juga menyebut, hingga kini, semua persiapan sudah tuntas, tinggal menunggu proses pembangunan saja. Infrastruktur jalan menuju Pelabuhan tersebut juga sudah hampir kelar dan mulus.

Bacaan Lainnya

“Pak presiden, belum tahu hadir apa tidak, yang jelas Dirjen-nya langsung yang akan melakukan groundbreaking. Kemungkinan pada akhir November nanti, atau paling lama awal Desember sudah mulai,” ucap Eddy.

Pihaknya pun, kata dia, akan terus mendorong percepatan pembangunan yang memang sudah direncanakan sejak lima tahun lalu. Kebutuhan Sumsel akan Pelabuhan ekspor dan impor sudah sangat mendesak makanya percepatan proses pembangunan akan terus didorong sehingga dampak atas Pelabuhan yang mampu menunjang kegiatan perekonomian Sumsel segera terealisasi cepat.

Senada, diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Ari Narsa JS yang menyebut kebutuhan Pelabuhan Samudera Tanjung Carat sudah sangat mendesak, mengingat kapasitas di Pelabuhan Boom baru sudah tidak bisa lagi menunjang secara total. Apalagi sendimentasi lumpur dipinggiran pelabuhan yang makin meluas membuat kapal bermuatan besar tidak bisa bersandar.

“Masalah sendimentasi lumpur membuat kapal besar tak bisa bersandar, ini yang selalu jadi masalah di pelabuhan boombaru. Makanya keberadaan Pelabuhan Tanjung Carat memang sangat dibutuhkan terutama bisa menunjang kegiatan ekspor dan impor barang ke Sumsel,” katanya.

Sementara sebelumnya, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menyebut jauh-jauh hari, Jokowi ingin tahun ini pembangunan Tanjung Carat sudah dimulai dan pada 2023, mendatang tuntas dan langsung digunakan.

“Presiden telah meminta kami untuk memastikan pembangunan pelabuhan di Tanjung Carat ini harus segera dilaksanakan dan sudah dilakukan ground breaking pada tahun ini dan ditargetkan selesai pada tahun 2023,” jelas Menhub.

Menhub mengatakan, titik lokasi dibangunnya Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat sudah dinyatakan layak karena telah memenuhi 3 (tiga) kriteria yaitu : Pertama, memiliki kedalaman air yang cukup yaitu 12-18 meter sehingga bisa disinggahi kapal-kapal berukuran besar. Kedua, lokasi daerahnya terjangkau. Ketiga, ketersedian tanah/lahan, sehingga sudah siap untuk dilakukan pembangunan pelabuhan.

Menhub mengungkapkan, akan membahas lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenkomarves, Kemenko Perekonomian, Bappenas dan pihak terkait lainnya perihal skema pembiayaan pembangunan pelabuhan tersebut.

“Ada dua alternatif investasinya yaitu, pertama adalah solicited yakni pemerintah yang akan membiayai dan kedua adalah unsolicited yakni swasta yang akan membiayai. Kami akan pastikan dengan membahas ini bersama Kemenko dan Bappenas,” tutur Menhub.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Daru mengatakan, Pembanguan Pelabuhan Baru di Palembang ini sangat penting untuk menunjang kegiatan perdagangan di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki komoditi unggulan seperti batu bara, curah cair, karet, dan pupuk, dan sebagainya. Hal tersebut akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi Sumsel dan sekitarnya.

Pelabuhan Palembang Baru yang akan dibangun di Tanjung Carat akan menjadi pusat distribusi barang/logistik menggantikan Pelabuhan Boom Baru yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena lokasinya berada di tengah kota, dan juga karena sudah mengalami pendangkalan (sedimentasi) sehingga tidak bisa disinggahi kapal-kapal berukuran besar.

“Nantinya Pelabuhan Boom Baru akan difungsikan sebagai pelabuhan penumpang saja,” tandasnya. (Why).

Pos terkait