INDODAILY.CO, OKI – Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (Disdik OKI) terpilih sebagai ‘Sekolah Penggerak’ yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, dari tiga Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Sehingga berlangsung kegiatan, Forum Pemangku Kepentingan (FPK) Program Sekolah Penggerak (PSP) TK, SD, SMP dan SMA, di Kabupaten OKI, bertempat di SMAN 3 Unggulan Kayuagung, Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Selasa (23/11/2021).
Kadisdik Kabupaten OKI, Muhammad Amin S.Pd., MM., M.Si didampingi Sekertaris Dinas Pendidikan OKI Abdullah Arfai, S.Pd., M.Si mengatakan bahwa ‘Sekolah Penggerak’ merupakan inisiasi yang digagas oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Amin mengatakan, sekolah penggerak ini episode ke 7, yang digagas oleh mas Menteri Nadiem Makarim.
“Alhamdulilah sekolah penggerak ini khususnya kabupaten OKI salah satu kabupaten terpilih dari total 3 kabupaten yang ada di Sumsel yaitu OKI, Banyuasin dan OKU Timur,” ujar Amin saat diwawancarai Indodaily.co, Selasa (23/11/2021).
Amin menjabarkan, untuk jumlah sekolah penggerak yang dapat melaksanakan di Kabupaten OKI berjumlah 28 sekolah mulai dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA.
“Hari ini semua sekolah penggerak kumpul di SMAN 3 Unggulan Kayuagung, untuk merefleksikan evaluasi dan memperlihatkan kebolehan sekolah mereka masing – masing, yang sudah di bina dalam 1 tahun belakang,” ucap Amin.
Amin menuturkan, bahwa secara operasional sekolah penggerak ini sudah mulai, pada bulan Juli 2021.
“Saya berharap kepada pihak sekolah lain agar bisa mencontoh seperti sekolah penggerak saat ini,” imbuhnya.
Menurutnya, bahwa pada tahun 2022 mendatang, sebanyak 74 sekolah di Kabupaten OKI akan masuk seleksi. Jadi untuk tahun depan sekolah penggerak di OKI bertambah.
“Sekolah penggerak ini bertitik tolak dari pembagunan SDM manusianya, mulai dari Kepala Sekolah unggul, Kepala Sekolah hebat, Kepala Sekolah yang mampu membentuk tim kerjasama yang adaptif, ejel yang bisa menyampaikan komunikasi dan berkolaborasi,” ungkapnya.
Amin menambahkan, pihaknya berharap kepada para Kepala Sekolah, agar mampu menjadi pimpinan yang dapat menggerakkan guru-guru dilingkungan sekolahnya masing-masing.
“Tadi MoU sudah kita terima, untuk sekolah penggerak yang akan datang. Sehingga bisa mencapai hasil akhir dan menciptakan profil pembelajaran Pancasila yang memiliki berbagai karakter. Karena harus dimiliki oleh anak – anak kita, terutama karakter iman serta akhlak itu yang utama,” tegasnya.
Sementara itu, Kepsek SMAN 3 Unggulan Kayuagung H Anis Joko Santoso S.Pd., MM mengungkapkan, pihaknya memastikan bahwa sekolah penggerak ini program dari kementerian pusat yang sudah di canangkan prosesnya melalui tahapan seleksi. Dimulai dari kepala sekolah.
Anis menyebut, sebanyak 25.000 peserta tahap pertama telah mengikuti seleksi untuk bisa terpilih sebagai sekolah penggerak.
“Sebelumnya kami mengikuti seleksi sekolah penggerak sebanyak 3 tahap sudah dilalui sampai terpilih sebagai salah satu sekolah penggerak, dari total kurang lebih 283 peserta yang lulus. Alhamdulilah sekolah kami SMAN 3 Kayuagung dapat melaksanakan program sekolah penggerak,” terangnya.
Anis mengungkapkan, dengan diadakan acara FPK PSP Kabupaten OKI di SMAN 3 Kayuagung menjadi motivasi dan semangat bersama. Disinilah ruang untuk belajar.
“Saya lihat stand tenda dari teman-teman peserta sekolah lain sangat luar biasa, semoga ini menjadi spirit untuk memajukan bidang pendidikan,” kata Anis
Lebih jauh, Anis menambahkan, semoga sekolah ini mempunyai tuntutan lebih sesuai dengan tema, ‘Sekolah Penggerak’ yang memberikan inspirasi, memberikan harapan, memberikan pengalaman, merefleksikan diri dan memberikan pengalaman kepada sekolah-sekolah lain.
“Inti dari sekolah penggerak ini adalah profil belajar sekolah pancasila. Jadi fokusnya siswa dan Siswi ialah objek kita untuk pembelajaran,” tukasnya.(Ludfi).