K9 TEAM Indonesia Gelar Seminar Lingkungan Hidup, Ini yang Dibahas

INDODAILY.CO, PALEMBANG — Peringati hari lingkungan hidup se-dunia tahun 2023. Kelompok Pencinta Alam (KPA) Komunitas 9 Team (K9 Team) Indonesia menggelar seminar lingkungan hidup, bertempat di Aula Universitas IBA Palembang, pada Selasa (27/06/2023).

Kegiatan tersebut mengusung tema, ‘Art & Environment 2023’, dan turut dihadiri Kepala Bidang Pencemaran, Pengelolaan Sampah B3 dan Limbah B3 DLHP Sumsel, Aries Syafrizal, Kasi Pengendalian Pencemaran DLHP Sumsel, Suhaery Ali Husin, Rektor Universitas IBA Palembang, Dr. Tarech Rasyid, dan Manager Kampanye WALHI Sumsel, Febrian Putra Sopa.

Kepala Dinas DLHP Sumsel, Edward Chandra melalui Kepala Bidang Pencemaran, Pengelolaan Sampah B3 dan Limbah B3, Aries Syafrizal mengatakan, bahwa rencana pembangunan berbasis lingkungan hidup merupakan upaya untuk menyelaraskan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan.

Dikatakan Aries, dalam pengelolaan kualitas lingkungan hidup, Kementerian Lingkungan Hidup telah mengeluarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 27 Tahun 2021 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), yang merupakan komposit nilai Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara, Indeks Kualitas Lahan, dan Indeks Kualitas Air Laut.

“Melalui IKLH yang ditetapkan sebagai Indikator kinerja utama pemerintah, maka perlu dilakukan upaya meningkatkan kualitas lingkungan melalui aksi-aksi nyata seperti menjaga kualitas sungai dengan tidak mencemarinya, tidak membakar sampah ataupun lahan,” ujar Aries kepada indodaily.co.

Bacaan Lainnya

Menurut Aries, target IKLH yang mencapai 71,55 pada tahun 2023 harus didukung oleh semua pihak melalui berbagai aksi, membatasi pembuangan air limbah ke sungai melalui perizinan, membangun instalasi pengolahan limbah cair domestik.

“Semoga kegiatan seminar Lingkungan Hidup yang di gelar KPA K9 Team Indonesia ini, diharapkan kita semua menjadi agen penjaga lingkungan hidup, sehingga pengetahuan dari seminar ini menjadi stimulus bagi kita untuk segera mengambil bagian dalam pengelolaan lingkungan hidup. Selamat mengikuti seminar pada hari ini, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kehidupan kita semua,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Rektor Universitas IBA Palembang, Dr Tarech Rasyid mengungkapkan pihaknya mengapresiasi kegiatan seminar yang di inisiasi oleh KPA K9 Team Indonesia.

“Ini merupakan bagian dari gerakan lingkungan hidup di Sumsel. Rata-rata teman-teman di K9 Team Indonesia ini merupakan anak muda. Artinya, ada harapan bahwa lingkungan hidup di Sumsel ini akan dijaga oleh anak-anak muda,” terangnya.

Dr Tarech menyebut, pihaknya berharap kepada KPA K9 Team Indonesia agar mampu untuk memberikan warna, terhadap gerakan lingkungan yang beradab, khususnya di Sumsel.

“Ini yang membedakan aktivis yang tidak memiliki spirit seni dan budaya, dimana hanya membaca tag-tag lingkungan, tag-tag ekonomi, tag sosial, tetapi dia lupa bahwa untuk menyentuh manusia agar memiliki kesadaran terhadap lingkungan yakni melalui seni,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum K9 Team Indonesia, Afrialdy Arif didampingi Sekjen K9 Team, M Reza Fajri mengatakan pihaknya mengucapkan berterima kasih kepada pengurus K9 Team Indonesia, semua pihak yang terlibat dalam berlangsungnya kegiatan seminar lingkungan hidup ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pengurus K9 Team dan para pioner, yang telah meluangkan waktu untuk mendukung acara seminar ini. Serta para sponsor yang telah membantu, sehingga acara ini berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Afrialdy menuturkan, pihaknya menekankan bahwa betapa pentingnya solidaritas dan kolaborasi antara seluruh pihak (stakeholders), khususnya antar Organisasi Pencipta Alam (OPA) se-Sumsel, untuk peduli terhadap lingkungan.

Menurutnya, bahwa seminar yang diselenggarakan KPA K9 TEAM Indonesia ini, semoga akan menjadi momentum bagi para pihak untuk berkolaborasi bersama-sama, baik dari teman-teman KPA, Mapala, pemerintah daerah, akademisi dan masyarakat.

“Kami berharap untuk kegiatan ke depan, kita semua dapat berkolaborasi bersama-sama. Sehingga dapat merekatkan berbagai stakeholders terkait, dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi di Sumatera Selatan,” tandasnya.

Pos terkait