INDODAILY.CO, TASIKMALAYA – Seorang ustadz yang setiap hari berjualan cireng keliling menggunakan gerobak miliknya, menghapus daftar harga menu dengan tulisan “Jumat Berkah”.
Setiap hari jumat, Ia menggratiskan dagangannya sambil menggelar santunan rutin terhadap anak yatim dan kaum duafa dengan tema “Jumat Berkah” di Dusun Ciherang, Desa Ciakar, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Syarifudin (52) seorang ustadz yang berasal dari Pemalang, Jawa Tengah itu, memang meniatkan bersedekah sebagaimana diperintahkan ajaran agama. Dalam beberapa jam, semua hidangan di gerobak habis.
“Saya ingin bersedekah kepada anak yatim dan kaum duafa. Dipilih Jumat karena agama mengajarkan begitu,” ujar Syarifudin, Selasa (199/2023).
Ia mengaku, setiap hari jumat ada sekitar 50 orang anak yatim dan duafa yang datang. Kegiatan Jumat Berkah diawali dengan muqodimah dan tawasul. Setelah itu, mereka dipersilahkan untuk menyantap hidangan gratis, dan saat pulang dibekali uang jajan.
“Kegiatan santunan ini sudah dilakukan selama tiga tahun, awalnya kegiatan santunan menggunakan dana pribadi saya, tapi seiring berjalannya waktu, alhamdulilah mendapat bantuan dari para dermawan dan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Ia menyebut, para dermawan dan masyarakat banyak yang mendukung dengan adanya santunan tersebut. Sehingga mereka menyumbangkan beberapa makanan dan berupa bantuan uang untuk diberikan kepada anak yatim dan duafa.
Ia juga menceritakan latar belakang dirinya tergerak untuk mengadakan santunan anak yatim dan duafa setiap hari jumat. Dulu dia pernah bermukim atau mondok di Pondok Pesantren (Ponpes) Yatim Piatu Darul Hikmah di Jakarta.
“Setelah 6 tahun mondok, pada tahun 1999 saya pindah ke Pondok Pesantren Al-khoeriah di Dusun Ciherang, Desa Ciakar, Cibeureum Tasikmalaya ini. Saya di sini sebagai Khodimul ma’had membantu keperluan kyai,” jelasnya.
Terlahir dari keluarga yang kurang mampu, selain mengaji di Ponpes Ia juga berkeliling jualan gorengan jenis cireng. Setelah 6 tahun mondok, pada tahun 2005 dirinya menikah dengan seorang perempuan yang merupakan santriwati juga di Ponpes Al-khoeriah.
Ia pun dikaruniai dua orang anak, dan setelah 15 tahun pernikahan, dirinya mulai menggelar kegiatan santunan anak yatim dan duafa tersebut.
“Harapan kami, semoga dengan adanya kegiatan santunan ink, bisa mengurangi beban dan keluhan anak-anak yatim dan duafa khusunya yang hadir pada kegiatan santunan ini,” harapnya.
Sementara, salah seorang anak yatim, Doni kepada Indodaily.co mengaku senang bisa menikmati hidangan gratis. Apalagi makanan dan minuman yang disajikan sangat lezat, dan pulangnya pun diberi uang jajan.
“Saya berharap, semoga beliau dan keluarganya diberi rezeki melimpah supaya usaha dan sedekahnya berjalan lancar,” tandasnya.