Meski Seorang Warga Palembang Positif Omicron Festival Sungai Sekanak Lambidaro Tetap Berjalan, Abaikan Prokes dan Timbulkan Kerumunan

Antusiasme warga Palembang menyaksikan Festival Sungai Sekanak di Jalan Radial Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Sabtu(5/2/2022)

INDODAILY.CO, PALEMBANG– Baru Sabtu (5/2/2022) kemarin. Kepala Dinas Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Lesty Nurainy mengumungkan seorang warga Palembang Positif Omicron. Kabar buruk tersebut tak menyurutkan kegiatan Festival Sungai Sekanak Lambidaro yang diselenggarakan di Jalan Radial Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang ini.

“Omicron di Sumsel ini diketahui ada satu warga yang positif. Ia (pasien) asal Kota Palembang, dan memang ada riwayat perjalanan dari Jakarta. Sekarang yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri,” ujar Kadinkes Sumsel, Lesty, Sabtu (5/2/2022).

Menurut Lesty, kasus Omicron ini baru diketahui setelah hasil sampel laboratorium keluar.

“Karena untuk penetapan Omicron atau tidak, itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Pertama, sampel itu diperiksa dan itu masih mungkin. Kemudian memastikan Litbangkes itu membutuhkan waktu dua minggu lebih,” jelasnya.

Dari pantauan wartawan Indodaily.co, Sabtu (5/2/2022) sore hingga malam hari. Ribuan masyarakat Kota Palembang tumpah ruah hadir di event tersebut. Parahnya ditengah naik kembalinya Kota Palembang statusnya menjadi level 2 tak mengurungkan niat warga untuk menjaga jarak apalagi untuk menggunakan masker.

Bacaan Lainnya

Diketahui, warga juga terlalu antusias dengan destinasi wisata dan pertunjukan seni, serta stand pameran yang di tampilkan oleh Event Organizer (EO) Soundtrack Indonesia, yang didukung juga oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII.

Ketua Gemas Lacona Andreas Op mengatakan kota Palembang kembali memasuki level II kasus Covid 19, ditambah lagi dengan telah merebaknya varian baru yakni Omicron.

“Pembukaan-pembukaan festival Sekanak lambidaro diduga mengabaikan prokes dan melanggar Undang-undang (UU) karantina kesehatan,” ujar Andreas OP saat diwawancarai sejumlah awak media.

Dikatakan Andreas, pihaknya juga sangat menyayangkan karena terjadinya dampak kerumunan masyarakat, dan diduga tanpa menjaga jarak dan memakai masker datang dari penjuru Kota Palembang.

Andreas menyebut, bahwa terkait pembukaan Festival ini, Pemerintah Kota Palembang diduga lalai dan membiarkan kegiatan yang seharusnya dihindari dimasa pemulihan. Namun, mengapa ini justru ikut meramaikan dan mendukung.

“Ada apa dengan pembukaan festival Sekanak lambidaro. Jadi percuma recofusing anggaran Covid-19 selama ini, seperti membuang garam di lautan,” tuturnya.

Menurut Andreas, bahwa jika nanti diduga ada kelalaian pihak Gemass Lacona tidak menutup kemungkinan akan melakukan upaya hukum atau gugatan, atas peristiwa keramaian di tengah masa pemulihan.

“Karena kami mengantisipasi dengan munculnya virus varian baru omicron, yang sangat cepat sekali penyebarannya dan belum ada obatnya,” tukasnya.

Pos terkait