INDODAILY.CO, CIAMIS – Siang itu, di pinggir gedung jalan perempatan Kabupaten Ciamis, terlihat ibu-ibu duduk di halaman gedung sambil menata barang dagangannya.
Sesekali terdengar ibu itu menawarkan dagangannya, “Silahkan gorengannya pak, bu,” ucap Ibu sambil mengusap peluh yang melintas di pipinya.
Ia bernama Iis Nurhayati (52), Warga Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang berprofesi menjual gorengan dan mampu menguliahkan ke dua anaknya.
Ibu tangguh ini adalah sosok Ibu dengan tanggungjawab yang luar biasa. Dia menjanda sejak wafat suami tercinta sembilan tahun yang lalu. Namun, tak membuatnya larut dalam duka.
Tapi sebaliknya, Iis malah sangat tangguh dengan bekerja sebagai pedagang gorengan di sekitar Kota Ciamis. Selain jualan keliling, Ia kerap kali berjualan di setiap acara atau tempat kegiatan yang ramai pengunjung.
Anak pertamanya yang bernama Isja Okta Wicaksono, kini sedang kuliah di Universitas Jendral Ahmad Yani (Unjani) Kota Cimahi, dan anak yang kedua bernama Isja Regina Putri Nurul Aulia kuliah di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Kedua anaknya yang saat ini masih menjalani pendidikan kuliah di beberapa Universitas, membuat ibu tangguh ini sangat bersemangat menjalani kehidupan. Saat ini anak pertama sudah tinggal menyusun skripsi, dan anak keduanya baru semester tiga.
“Alhamdulilah anak saya yang kedua kuliah di ISBI mendapatkan beasiswa dari pemerintah,” ujar Iis Nurhayati, Sabtu (24/6/2023).
Sambil menyeka keringat di wajahnya, Iis menceritakan perjuangannya bekerja demi menyekolahkan anaknya hingga bangku kuliah.
“Saya selalu melakukan pekerjaan dengan semangat meskipun hasil yang didapat seadanya. Berapa pun hasil yang diperoleh saya kirimkan untuk anak yang berkuliah di Unjani dan ISBI,” ungkapnya.
Walaupun penghasilannya tidak menentu, namun kondisi seperti itu tak membuatnya putus asa untuk terus berusaha mencari rezeki demi pendidikan anak-anaknya.
Selama anak-anaknya memiliki keinginan dan semangat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dia akan berupaya untuk mewujudkannya.
“Saya optimis dapat menguliahkan kedua anak saya sampai lulus,” ujar Iis seraya membetulkan gorengan yang nyaris jatuh dari wadahnya karena tersenggol.