INDODAILY.CO, PALEMBANG – Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Puluhan massa yang tergabung dari Gerakan Pemuda Kerakyatan Sumatera Selatan (GPK Sumsel), menggelar aksi unjukrasa (unras), bertempat di halaman kantor Gubernur Sumsel, Kamis (9/12/2021).
Kedatangan massa aksi tersebut, terkait dugaan Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) indikasi dugaan mark-up bantuan pengadaan sapi di lima Kabupaten. Diantaranya di Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI) Musi Rawas (Mura), Lahat, Ogan Komering Ulu (OKU Timur).
Koordinator aksi, Reza Marliansyah didampingi Koordinator lapangan Hendri Ogan mengatakan, pihaknya hari ini melaporkan indikasi dugaan mark-up bantuan pengadaan sapi di lima Kabupaten. Diantaranya, di Ogan Ilir, OKI, Mura, Lahat, OKU Timur, kepada kelompok – kelompok masyarakat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan.
“Kami menemukan di Kabupaten OKU Timur yang diduga tidak sesuai dengan spek Kerangka Acuan Kerja (KAK). Harusnya 18 bulan keatas sebanyak 160 ekor sapi yang harus dibagi ke 5 Kabupaten senilai Rp2 miliar lebih,” ujar Reza Marliansyah dalam orasinya di Pemprov Sumsel.
Reza mengatakan, bahwa setiap kelompok itu terdiri dari 1 sapi jantan dan 7 sapi betina. Pantauan kawan – kawan dilapangan juga menemukan sapi, yang diduga tidak sesuai dengan spek bahwa ada sapi yang berumur 5 sampai 6 bulan.
“Kami menduga ini menjadi kekurangan volume dan merugikan negara. Kami tegaskan sebagai penggiat anti korupsi Gubernur Sumsel, untuk menindak tegas terkait dugaan KKN tersebut,” ucapnya.
Reza menyebut, pihaknya juga akan terus mengawal kasus tersebut sampai ada titik terang.
“Jika belum ada titik terang kasus tersebut, kami akan melanjutkan aksi unras ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel,” katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Organisasi Pemprov Sumsel, M Zaki Aslam mengatakan, pihaknya mengucapkan berterimakasih kepada teman – teman GPK Sumsel, yang telah menyampaikan aspirasinya terkait dugaan mark-up di Dinas Ketanahan Pangan dan Peternakan.
“Kami meminta maaf kepada teman – teman atas keterlambatan menanggapi aksi unras tersebut. Ini akan saya laporkan kepada pimpinan terlebih dahulu terkait dugaan mark-up tersebut,” tukasnya.