Aktivis Ciamis: M Kece Diduga lakukan Manufer Komunikasi Dialektika Tanpa Dasar

Aktivis Ciamis, Andi Ali Fikri

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klik Disini Untuk Dibacakan Berita”]

INDODAILY.CO, CIAMIS – Aktivis Ciamis, Andi Ali Fikri menanggapi sidang kedua tersangka kasus penistaan agama Muhammad Kasman alias Muhammad Kece, yang digelar pada (17/1/2022) lalu, di Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (Jabar).

Andi mengatakan, bahwa Kasman alias Kece ini diduga melakukan manufer provokatif bernuansa pelecehan agama.

“Kenapa saya ambil bahasa seperti itu, (provokatif_red) karena dia melakukan argumentasi melalui media digital dan ini akan kena pada konteks UU ITE,” ujar Andi, kepada Indodaily.co, Sabtu (22/1/2022).

Andi mengungkapkan, bahwa Muhammad Kece melakukan manufer komunikasi dialektika tanpa dasar nalar keilmuan yang jelas. Salah satunya yaitu berbicara salam.

Bacaan Lainnya

“Kalau umat islam itu, mengatakan salamnya ‘Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh’ tetapi dia mencampuradukan salam dengan agama lain yaitu ‘Assalamualaikum, warrahmatuyesus wabarakatu’. Bagi saya pribadi. Kasman alias Kece ini sudah melakukan pelecehan terhadap dua agama, yaitu agama islam dan agama kristen,” ungkapnya.

Sebagai umat islam, lanjut Dia, merasa terlecehkan oleh Kasman yang mencampur adukan dengan argumentasi-argumentasi yang tidak jelas. Kasman juga telah melecehkan Nabi Muhammad dengan menyebutkan berdekatan dengan para Jin.

“Kami akan ambil sikap, melihat KUHP 156 A dengan tegas bahwa siapapun yang melecehkan unsur agama apapun itu pidananya berat. Walaupun dalam kacamata agama ini ringan hanya 6 tahun vonisnya kurang lebih,” imbuhnya.

Andi menyebut, pihaknya berharap jangan diberikan vonis rendah, ini harus divonis seberat-beratnya. Karena jika tidak, khawatir akan terjadi pengulangan peristiwa Pelecehan-pelecehan agama akan terulang. Ini mungkin yang harus hati-hati bersikap mengambil bijaknya hakim atas keputusan nanti di kemudian hari.

“Ini menjadi catatan penting, nanti kita monitor, jika terbelit-belit ada embel-embel ada kepentingan atau ada politisi yang ada pihak yang membantu si Kasman ini, kami akan hadapi dengan tegas sampai kapanpun kami akan melawan itu semua,” katanya.

Menurutnya, kalau boleh nilai keilmuan, apa dasar keilmuan dia, katakanlah filsafat ideologi atau dia punya dasar dari buku. Coba sebutkan pengarang bukunya.

“Ini kan tidak, yang saya lihat, dia hanya melakukan argumentasi onani intelektual. Kalau pas sidang kedua ada putusan juga salah, karena memang misteri dibalik Kece ini, belum terungkap secara maksimal,” tukasnya.

Pos terkait