INDODAILY.CO, PALEMBANG — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi melaksanakan Seminar Advokasi Pembinaan Ideologi Pancasila bertajuk “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global dalam Bingkai Pancasila”, pada Selasa (13/6/2023).
Acara yang digelar di Auditorium Graha Bina Praja Kantor Pemerintah Sumatera Selatan itu, ditujukan sebagai komitmen nyata penguatan dan pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila kepada para penyelenggara negara, para ASN, para pendidik, dan para pelajar mahasiswa, guna membangun peradaban bangsa, demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
Deputi Bidang Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi, Kemas Akhmad Tajuddin, S.H., MH mengatakan, pihaknya mengajak peserta seminar, agar membangun semangat dan menjadikan Pancasila sebagai pandangan serta panutan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
“Pancasila adalah pemersatu bangsa, oleh karena itu pada seminar hari ini, kita kembali membangun tekad bersama, untuk lebih dan lebih lagi mencintai Pancasila sebagai ideologi negara, sebagai penuntun kita, yang menyatukan kita,” ujar Kemas Ahmad Tajuddin kepada indodaily.co, pada Selasa (13/06/1023).
Dikatakan Kemas Ahmad Tajuddin, kepada para mahasiswa, bahwa tahun ajaran 2023/2024 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila akan menjadi pelajaran wajib di seluruh jenjang sekolah, mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi.
“Tahun 2023, mata pelajaran Pancasila akan dijadikan pelajaran wajib mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga dengan Perguruan Tinggi. Demikian diharapkan Pancasila akan hadir di hati generasi penerus bangsa yang senantiasa mencintai Pancasila,” ucapnya.
Senada, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Pemprov Sumsel, Drs. Edward Candra, menyampaikan dukungannya akan pemberlakuan pelajaran pendidikan Pancasila disemua jenjang pendidikan tersebut.
“Ini langkah yang sangat tepat. Seperti apa yang disampaikan Pak Deputi tadi, bahwa pemerintah pada tahun ini akan mulai mewajibkan mata pelajaran pendidikan Pancasila di semua jenjang pendidikan,” tuturnya.
Edward juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPIP yang telah menyelenggarakan seminar pembinaan ideologi Pancasila guna memperluas dan memperkuat wawasan kebangsaan kepada masyarakat Sumatera Selatan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) beserta seluruh panitia yang telah melaksanakan kegiatan ini, sehingga kita semua bisa menambah wawasan yang baru,” katanya.
Hadir pula para narsumber, yakni Guru Besar Bidang Ilmu Kebijakan Publik Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. H. Encep Syarief Nurdin, Drs. M.Pd., M.Si., yang membawakan materi bertajuk “Pancasila Sebagai Pondasi Membangun Peradaban Bangsa”.
Menurut Prof. Encep, Pentingnya Nation and Character Building, karena akan membawa perdamaian dan mendorong pembangunan ekonomi (brings peace and fosters economic development).
“Inilah pentingnya Pancasila menjadi pondasi dalam membangun peradaban bangsa agar negara stabil menuju bangsa yang berperadaban tinggi,” ungkapnya.
Narasumber selanjutnya adalah Dewan Pakar Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri BPIP, Dr. Darmansjah Djumala, S.E., M.A., yang membawakan materi bertajuk “Pancasila Dalam Dinamika Politik Nasional dan Global (Sejarah Kelahiran dan Tantangan Masa Kini)”. Serta Akademisi Universitas Sriwijaya, Dr. Putu Samawati, S.H., M.H., yang membawakan materi “Pancasila Sebagai Meja Statis dalam Membuat Kebijakan”.