INDODAILY.CO, OGAN ILIR — Sejumlah Warga Dusun I Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mengaku khawatir dengan adanya dugaan limbah singkong dari PT Bakung Starch Lestari (BSL) yang mencemari sepanjang aliran sungai yang ada di desa setempat.
Salah satu warga Dusun I, Desa Bakung, Atim (38) mengungkapkan kondisi air sungai saat ini sangat mengkhawatirkan. Sebab air sungai yang biasa dia gunakan untuk mandi dirasa cukup membahayakan.
“Bagaimana tidak membahayakan pak, anak saya menderita gatal – gatal. Dibawa ke dokter penyebabnya air. Dibawa ke dokter lain penyebabnya air,” ujar Atim kepada indodaily.co, Selasa (04/07/2023).
Atim menuturkan, kondisi ini telah berlangsung selama belasan hari. Pihak perusahaan sejauh ini setiap hari memberikan air bersih 1200 liter dua kali sehari.
“Terima kasih atas perhatian PT sejuah ini namun kebutuhan air bersih yang mereka pasok tidak mencukupi. Pengiriman air cuma dua kali dalam satu hari. Jelas tidak cukup lah pak dengan jumlah warga disini,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PT BSL Handoko tidak menampikan adanya dugaan limbah yang mengalir ke Sungai atau ke ebung warga.
Menurut dia, adanya losses tepung (Kebocoran_Red) pada sistem pengolahan limbah.
“Yang jelas bukan disengaja. Karena ada losses pengendapan tepung pada sistem AMDAL yang terbuang sehingga mengalir ke sungai,” ungkapnya.
Handoko menuturkan, kondisi saat ini belum produksi masih pada tahapan test produksi. Sejauh ini menurut dia, sudah 7 kali test produksi guna menyelaraskan mesin pabrik.
Dia menjanjikan, pihak perusahaan akan memberikan bantuan berupa 2 lokasi sumur bor guna memberikan sumber air bersih bagi warga setempat.
Untuk Klaim warga yang terdampak gatal-gatal, Handoko tidak mengiyakan tidak pula menjawab langsung pertanyaan.
“Warga yang Gatal gatal sudah dikaji oleh pihak perusahaan,” tukasnya.
Terpantau dilokasi, ratusan bahkan mungkin ribuan ikan berbagai jenis mengapung membusuk di permukaan sungai.