INDODAILY.CO, PALEMBANG – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan pada bulan Juli tahun 2022 mendatang, sudah menerima mahasiswa baru pada Institut Teknologi Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Sriwijaya Sumsel.
Menyusul telah dilakukan pertemuan untuk pra izin yang digagas tim Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Selasa (26/10/2021).
Pertemuan via zoom yang melibatkan berbagai unsur mulai dari pemerintahan dan lembaga pendidikan tersebut dilakukan dalam bentuk bimtek di hotel Swarna Dwipa.
Ketua Pendiri ITSNU Sriwijaya Sumsel, Drs KH Muhammad Teguh Munir didampingi Sekretaris, Ibnu Kayung dan Dosen Mata kuliah dasar umum (MKDU), Drs H Mulyadi MSi mengatakan, tim Dikti Kemendikbud ingin memastikan, persiapan dan prasyarat apa yang sudah dipenuhi agar ITSNU bisa segera jalan.
Menurut Teguh, hingga kini pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan mulai dari pengajuan izin operasional ke Kementrian, dosen dan tim tenaga ahli, pemenuhan sarana serta fasilitas pendidikan seperti kampus dan gedung yang saat ini sudah tersedia lengkap.
“Bahkan bakal ada tiga kampus, dimana satu kampus sudah ada di kawasan Tanjung Api – Api dan gedung PWNU sendiri, serta hibah tanah bantuan dari Gubernur Sumsel untuk pembangunan kampus terpadu ITSNU Sriwijaya Sumsel ini. Persiapan kita sudah hampir 100 persen,” ujarnya.
Teguh menjabarkan, pihaknya juga memapaparkan beberapa program studi dan profil dari ITS itu sendiri. Ini sebagai bahan kajian tim evaluator dari jakarta untuk menentukan kelayakan, keberhasilan, usaha-usaha dan upaya Pendiri dalam mendirikan ITS NU Sriwijaya tersebut.
“Kegiatan ini, kita yang diundang oleh tim Dikti Kemendikbud untuk mendengar langsung bagaimana persiapan yang sudah kita lakukan,” ungkapnya.
Teguh Munir menyebut, utuk program studi yang diusulkan dan sudah masuk dalam pengkajian, diantaranya program studi yang dikaji untuk Strata 1 yakni Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Teknik Komputer atau teknik informasi dan sistem informasi, serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sementara, menunggu Surat Keputusan (SK) yang akan keluar dalam waktu dekat ini, pihaknya menargetkan tahun 2022 sudah menerima mahasiswa baru tambah dia, dengan sistem kuliah gratis atau beasiswa di ITS NU Sriwijaya diperuntukkan bagi mahasiswa yang ekonomi lemah, pintar dan berprestasi
“Untuk target awal yakni penerimaan 250 mahasiswa, kita mengambil setiap kabupaten kota 10 orang dimana 17 kabupaten kota dengan total 170 orang dan sisa 80 orang kita ambil dari orang yang tidak mampu, pintar dan berprestasi berkeinginan untuk meneruskan pendidikan tetapi tidak ada biaya,” bebernya.
Melalui pendirian institut tersebut, ia berharap keterlibatan pemerintah Provinsi, Kabupaten, tokoh masyarakat bersatu, guna membangun SDM yang unggul, bertaqwa bahkan perannya mampu berkontribusi menggantikan sumber daya alam yang semakin menipis, bukan lagi perihal sarjana yang mencari kerja tetapi pekerjaan yang mencari sarjana tersebut melalui ITSNU.
“Kita harus merubah kondisi yang tadinya dari sumber alam minyak, gas, batubara, timah, semen inikan bisa berkurang dan menipis tapi sumber daya manusia yang kita lihat potensinya Sumsel ini cukup baik, manusianya bisa dibangun jadi kita merencanakan untuk membangun SDM yang berkualitas ini selama 30 tahun dari tahun 2022 sampai tahun 2052,” tandas Teguh Munir.
Teguh Munir menambahkan, sehingga telah berubah tidak lagi mengurusi masalah tambang, SDM lain dan pihaknya juga akan merubah SDM berkualitas supaya laku dijual secara regional, nasional serta internasional.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Gubernur Sumsel diwakili Asisten III Bidang Kesra, Rasyidin Hasan, Walikota Palembang, Harnojoyo, diwakili Staf Ahli Walikota, Letizia, Rektor Unsri, Aniss Sagaff mewakili lembaga lendidikan serta dosen via zoom dan hadir langsung adalah dosen yang akan mengajar di ITSNU dan jajaran PWNU Sumsel.
(Why)