Oknum Kepsek di Indralaya Utara Diduga Pungli Dana PIP

foto: ilustrasi
foto: ilustrasi

INDODAILY.CO, OGAN ILIR – Realisasi dana beasiswa dalam Program Indonesia Pintar (PIP), dengan bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) di salah satu SMP  di Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, pada tahap pencairan dana KIP tanggal 13 Februari 2022, dikeluhkan wali murid. Pasalnya pada tahap pencairan dana KIP tersebut diduga ada potongan dana yang dilakukan oleh pihak sekolah sebesar Rp 850 ribu per siswa.

Menurut keterangan orang tua siswa, siswa kelas IX SMP itu diminta oleh guru kelas untuk segara mengumpulkan data berupa fotocofy Kartu Kelurga (KK) ke sekolah, karena bakal ada bantuan dana untuk siswa penerima manfaat dari PIP, kemudian setelah data tersebut dikumpulkan, pihak sekolah mengatakan tunggu saja perkembangan selajutnya

“Tunggu saja, nanti kalau mau pencairan dana, akan diinformasikan oleh pihak sekolah. Selang beberapa hari kemudian anak saya dipanggil oleh pihak sekolah dan mengatakan bahwa anak saya mendapatkan bantuan dana sebasar Rp750 ribu namun dari nominal bantuan tersebut diminta kembali oleh oknum kepala sekolah sebesar Rp100 ribu dengan dalih untuk biaya operasional. Dan anak saya hanya menerima sebasar Rp 650 ribu”, Ujar salah satu wali murid yang tidak mau disebutkan namanya. Senin (12/09/2022).

Merasa penasaran dan ingin mengetahui berapa sebenarnya besaran dana bantuan dari PIP tersebut yang seharusnya diterima oleh anaknya, dirinya melakukan Print out buku tabungan di KCP Bank BRI Indralaya, namun dirinya kaget setelah melihat bukti hasil print out tersebut. Dimana, pada tahap pencairan dana KIP tanggal 13 Februari 2022, dana yang seharusnya diterima bukan Rp 750.000,-00 melainkan sebasar Rp 1500.000,-00

“Saya penasaran makanya saya melakukan print out buku tabungan di Bank BRI Indralaya, setelah saya lihat buktinya per tanggal 13 Februari 2022 anak saya mendapatkan bantuan sebesar Rp1 juta 500 ribu sisa saldo nol. Kemudian ditanggal 1 Maret 2022 anak saya kembali mendapatkan bantuan sebesar Rp375 ribu sisa saldo nol,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah (KS) SMP Muhammadiyah 10 Indralaya Utara, Nurwida Asmi saat di konfirmasi melalui Via WhatsApp dg nomor 0821 xxxx Selasa 13/9/2922 terkait pemotongan dana tersebut mengatakan bahwa siswa disekolahnya tidak ada yang mendapat bantuan sebesar itu

“Maaf Pak kalau di sekolah kita tidak ada anak yang dapat dana sebesar itu. lagian anak-anak langsung ngambil ke bank dengan orang tunya,” ujar kepala sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Ogan Ilir Sayadi Sos saat dikonfirmasi diruang kerjanya melalui Menejer Dana BOS Hartawan yang juga dihadiri oleh Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 10 Indralaya Utara. Rabu (14/09/2022) mengatakan dirinya berharap mekanisme sesuai dengan prosedur, dimana ada dana masuk harus sesuai juga yang diterima siswa.

Namun kepala sekolah tetap bersih tegang bukan dirinya melakukan pemotongan tersebut dan dia menyebut besar kemukiman Bank BRI yang melakukannya.

Dia juga mengatakan dirinya terpaksa menjadi kepala sekolah, karena tidak ada yang mau memimpin sekolah tersebut.

Pos terkait