Sempat Viral Oknum Guru di Kayuagung Berselisih Dengan Murid dan Berakhir Damai

Oknum Guru dan Wali Murid mendatangi kediaman Siswi S untuk Bermediasi

INDODAILY.CO, KAYUAGUNG —Sempat Viral di media sosial (Medsos) Diduga lepas control oknum guru gunting salah satu jilbab siswi yang bersekolah di MTs Subulussalam, Kelurahan Paku, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Selasa (8/1/2022).

Diketahui siswi tersebut berinisial S(13) yang memiliki disiplin pelajaran dimana dari segi sikap, penampilan, dan tingkah laku pelajar sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku disekolah.

Omie Anggrainy menjelaskan, kejadian tersebut pada Januari, saat ia bertugas sebagai guru piket, saat itu S masuk sekolah terlambat sehingga ia ditegur.

“Kejadian itu terjadi pada hari rabu tanggal 26 Januari kemarin, saat itu saya bertugas sebagai guru piket, saya melihat sintia datang terlambat dan memakai jilbab tidak menggunakan dalaman sehingga saya menegurnya.

Omie menuturkan, alasan menggunting salah satu jilbab siswi karena sebelumnya ia sudah memberikan peringatan kepada S untuk lebih tertib pada aturan di sekolah.

Bacaan Lainnya

“Di sekolah ini ada aturan khusus bagi siswi yang memakai jilbab harus menggunakan dalaman agar rambut tidak terlihat keluar dari jilbab, saya menggunting jilbab Sintia karena sebelumnya sudah sering saya tegur untuk lebih disiplin tertib pada aturan yang ada di sekolah.” tegasnya.

Terkait viralnya berita ini, Omie menerangkan bahwa kejadian ini sudah dimediasikan oleh pihak sekolah dengan memanggil langsung wali murid bersangkutan pada hari senin, tanggal 31 Januari lalu.

“Sebenarnya permasalahan antara pihak sekolah dan wali murid bersangkutan sudah clear, akan tetapi mengapa kejadian ini diungkit kembali seakan mengiring konspirasi untuk menyudutkan saya,” ujar Omie.

Terkait viralnya pemberitaan di medsos. Senin (7/1/2022) Omie bersama suami disaksikan perwakilan pihak Kecamatan Kayuagung bertandang di kediaman Ibu Susneli Kepala Desa Arisan Buntal untuk memusyawarahkan kejadian yang sebelumnya telah diselesaikan di sekolah pada senin 31 Januari lalu.

“Malam tadi saya bertandang ke rumah ibu Kades Arisan Buntal, untuk bertemu dengan pihak keluarga dari siswi Sintia, mengapa kejadian yang sebelumnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan di sekolah pada januari kemarin. Justru di ungkit kembali permasalahan yang telah selesai,” sesalnya.

Dalam pertemuan malam tadi, Omie kembali menyampaikan permintaan maaf nya kepada pihak keluarga Sintia atas kejadian hari Senin 26 Januari lalu.

“Saya disini atas nama pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak keluarga sintia atas kejadian pada januari lalu, tidak ada maksud lain selain menyampaikan permohonan maaf karena khilafan saya waktu itu,” pungkasnya.

Sementara itu syahrudin, kakek korban menerima permohonan maaf dari guru Omie mengingat Sintia merupakan anak yatim untuk didik dengan baik di sekolah tersebut.

“Saya tidak meminta apa-apa urusan ini selesai, saya menitipkan kepada pihak sekolah untuk mengurus Sintia ini sampai tamat,” tegas Syahrudin.

Syahrudin menjelaskan bahwa sintia merupakan anak yatim yang telah ditinggal ibu nya dari kecil, mengingat saat lahir S dalam keadaan premature atau kurang bulan.

“S ini lahir kurang bulan dari kecil sudah ditinggalkan oleh almahrumah ibu nya, sebelum ibu nya pergi menitipkan kepada kami keluarga untuk merawat Sintia. Jadi apabila Sintia ini membuat kesalahan mohon untuk di bimbing dan didik sampai Sintia ini tamat sekolah,” pungkasnya.

Pos terkait