INDODAILY.CO, PALEMBANG — Terkait dugaan penyerobotan lahan milik Kompol (Purn) HM Tanawi HS dan masyarakat Jalan Jepang, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) oleh PT. Wahana Bara Sentosa (WBS). Dengan Laporan Polisi (LP) Nomor : STTLP/28/I/2022/SPKT Polda Sumsel, pada 10 Januari 2022, lalu.
Anak ketiga dari almarhum Kompol (Purn) HM Tanawi HS, Megawati menangis histeris mendatangi pihak Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI), di Hotel Arista Palembang, Sumsel, Jumat (17/06/2022) malam.
“Kami meminta kepada Menkopolhukam bapak Mahfud MD untuk memberantas mafia tanah yang ada di kota Palembang. Jelas tanah kami dijual oleh oknum masyarakat dan kami memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) tahun 2010 yang dikeluarkan BPN Kota Palembang,” ujar Megawati saat ditemui di Hotel Arista Palembang.
Megawati mengatakan, pihaknya tahu bahwasannya bapak Mahfud MD ditunjuk langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk memberantas semua mafia tanah yang ada di tanah air ini.
“Upaya selanjutnya kami memohon dan meminta tolong kepada pihak Kemenko Polhukam RI. Untuk menyelesaikan kasus ini, kami meminta keadilan serta kembalikan hak kami,” ucapnya.
Sementara Itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melalui Deputi III Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Kemenko Polhukam Sugeng Purnomo mengatakan pihaknya menampung apa yang di keluhkan oleh ibu Megawati tadi.
“Kita akan lihat dahulu, karena kita belum bisa mengambil kesimpulan apapun terhadap apa yang sudah disampaikan. Nanti kita akan berkomunikasi lagi dengan semua masyarakat yang melaporkan tadi,” tukasnya.