Ini Cara Lulusan SMAN Sumsel Tetap Kuliah dengan Nol Biaya

INDODAILY.CO, PALEMBANG – Tingginya semangat para siswa SMA Negeri Sumsel untuk tetap melanjutkan kuliah disadari penuh oleh Kepala Sekolah (Kepsek) dan tim guru. Mereka pun berburu beasiswa penuh agar siswa tak perlu pusing memikirkan biaya selama kuliah.

“Karena disini yang kita pupuk adalah semangat dan prestasi anak. Mereka semua pintar dan berprestasi tapi tidak beruntung lantaran banyak berasal dari keluarga tak mampu. Makanya bagi siswa yang tetap ingin melanjutkan kuliah kita bantu cari program beasiswa penuh, baik beasiswa langsung dari perguruan tinggi atau perusahaan,” ujar Kepsek SMAN Sumsel Iswan Djati Kusuma, S.Pd., M.Si saat diwawancarai Indodaily.co, diruang tamu SMAN Sumsel yang terletak di Jakabaring, Kamis (04/11/2021).

Dikatakan Iswan, diketahui Sekolah SMAN Sumsel ini memiliki siswa sebanyak 300 Orang dengan perbandingan sekitar 30 persen laki-laki dan 70 persen perempuan. Sekolah ini Khusus menampung siswa berlatarbelakang keluarganya berpenghasilan rendah. Namun siswanya memiliki prestasi akademik yang cukup baik, bahkan siswanya memiliki prestasi berbagai dibidang akademik dan non akademik.

Oleh karena itulah, Sekolah ini selalu dibidik oleh berbagai perguruan tinggi bukan saja di Indonesia akan tetapi dari perguruan tinggi luar negeri. Lahirnya Siswa Berprestasi dibalik itu semua tidak luput dari Guru yang luar biasa.

“Hampir 95 Persen siswa kita masuk perguruan tinggi dengan beasiswa penuh. Seluruh komponen sekolah ini berupaya membina semua siswa kami yang berasal dari keluarga tidak mampu agar mereka dapat meningkatkan kompetensi, kapasitas dan prestasinya,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Irwan menjabarkan, pihaknya berharap semoga kelak dapat membantu memperbaiki perekonomian keluarganya dan dapat berkontribusi pada kemajuan daerah provinsi Sumsel. Ini motivasi  untuk anak yang lainnya agar tidak putus asa, walaupun berasal dari keluarga pra-sejahtera tapi tetap bisa sekolah dan berprestasi.

Iswan menyebut, bahwa disebabkan adanya wabah Pandemi yang sudah cukup lama ini membuat siswa memiliki kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring. Berbagai kendala yang dialami hingga nilai siswa mengalami sedikit penurunan.

“Adanya pandemi hampir 1,5 tahun mengikuti pembelajaran daring tentunya siswa kita mengalami kesulitan karena bantuan kuota dari pemerintah kurang mencukupi. Selain itu aktivitas pembelajaran cukup terganggu seperti terkendala sinyal karena siswa kami banyak yang keluarganya berdomisili di daerah,” ucapnya.

Iswan mengungkapkan, untuk itu sejak bulan September 2021 kemarin, siswa SMAN Sumsel mulai mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas, dengan syarat sesuai dengan standar protokol kesehatan (Prokes).

“Sejak bulan September kemarin siswa mulai masuk asrama tapi kita pastikan siswa dalam kondisi sehat. Mereka melakukan tes swab Antigen terlebih dahulu bahkan selama 14 hari siswa dikarantina dan mengikuti pelajaran dari kamar asrama masing-masing. setelah dipastikan tidak ada gejala apapun, kemudian siswa diijinkan untuk masuk kelas,” ungkapnya.

Menurutnya, karena peraturan yang diterapkan di SMAN Sumsel tersebut bukan saja berlaku untuk siswa namun juga untuk para Guru dan pegawai.

“Peraturan itu bukan untuk siswa saja tapi berlaku untuk semua. Bahkan saya sendiri selaku Kepsek, jika baru datang dari luar kota dan jika mau bersapa dengan siswa, tidak diijinkan oleh Tim Satgas Covid-19 SMAN Sumsel. Saya harus dikarantina terlebih dahulu,” tandas Iswan. (Why).

Pos terkait