INDODAILY.CO, PALEMBANG – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tehnologi (Kemendikbudristek) memberikan bantuan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah (Muh) 1 Palembang, yang akan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam rangka workshop dengan mengusung tema pencegahan kekerasan dan pornografi, Kamis (30/9/2021).
Kepala SMK Muh 1 Palembang, Seriyani mengatakan, bahwa SMK Muh I Palembang mendapatkan bantuan sebesar Rp 15 juta dari kemendikbudristek, khususnya untuk peserta didik guna pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) siswa terhadap Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yaitu kantin sekolah, penanggulangan kekerasan dan pemberdayaan.
“Alhamdulillah sekolah ini tidak ada terjadinya kekerasan kepada anak dan Insyaallah kedepan jangan sampai terjadi, maka kami sangat mengantisipasinya, karena tidak tahu yang namanya dibuli itu tidak mesti harus dengan kekerasan, terkadang perasaan juga yang membuat anak – anak menjadi minder,” ucap Kepala SMK Muh 1 Palembang Seriyani, saat di temui di ruangannya.
Seriyani menjelaskan, supaya kegiatan ini lebih mantab dan kebetulan SMK Muh 1 Palembang mendapatkan bantuan dari Kemedikbudristek, maka pihaknya menggandeng PPPA. Karena sangat cocok dengan yang direncanakan oleh Kemendikbudristek.
“Kami sangat berterimakasih kepada Kemendikbudristek, karena peduli dengan memberikan bantuan sekolah sebesar Rp 15 juta untuk workshopnya. Ketika setelah selesai workshop kita bisa menyelaraskan program meching dengan sekolah kita yaitu sedang membrending kantin sehat, kawasan tanpa narkoba, kekerasan dan rokok,” ujarnya.
Sriyani menuturkan, bahwa dengan digelarnya kegiatan workshop ini akan memantapkan kinerja guru dan anak – anak juga bisa mensosialisasikan lagi kepada teman – temannya yang lain, karena hanya ada 100 siswa yang menjadi pioner dalam mengikuti workshop.
“Setelah 100 siswa mengikuti workshop maka selanjutnya mereka akan melaksanakan tutor sebaya dengan teman – teman yang lain, untuk membentuk kelompok – kelompok dimana satu anak dari 100 pioner akan mengarahkan ke beberapa kelompok dengan kegiatan sehari – harinya sehingga bisa terpantau oleh kita,” tuturnya.
Seriyani menambahkan bahwa di SMK Muh 1 Palembang akan membentuk kakak angkat dan adik angkat. Dimana anak – anak kelas 12 bisa memiliki adik dikelas bawah satu anak dengan memilih sendiri 10 orang untuk dibina.
“Semoga dengan kegiatan ini bisa berdampak positif dan bisa mencegah kekerasan dan pornografi disekolah, sehingga bisa terciptanya silahturahmi kekeluargaan sesama siswa dan guru-gurunya,” tukasnya. (Niken).