INDODAILY.CO, PALEMBANG – Usai pemotongan hewan qurban di hari raya Idul Adha 1444 H di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Ike Rahmawati selaku Kalapas didampingi oleh perwira kontrol hari raya melakukan pengecekan ke dapur Lapas. Kontrol dilakukan guna memastikan kebersihan dan kelayakan makanan olahan daging kurban bagi warga binaan, Jumat (30/6/2023).
Pemenuhan kebutuhan makanan merupakan suatu usaha kemanusiaan yang mendasar, karena makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidupnya dan melaksanakan aktifitasnya sehari-hari. Hal tersebut tercantum dalam Permenkumham RI Nomor 40 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan Bagi Tahanan, Anak, dan Narapidana.
Hasil pemotongan hewan qurban di lapas Perempuan Kelas IIA Palembang dibagikan kepada masyarakat sekitar lapas, panti asuhan, dan pegawai. Hasil olahan daging qurban yang sudah dimasak dibagikan kepada warga binaan. Adapun menu makan hari raya idul adha bagi warga binaan adalah nasi putih, daging rendang, tumis nangka dan labu, air putih.
“Pendistribusian wajib kita monitoring dan evaluasi guna mencapai status kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat. Kita masak makanan khas lebaran idul adha seperti rendang, pindang dan kare daging agar warga binaan merasakan nuansa lebaran walaupun di dalam jeruji,” ujar Ike.
“Kami biasa mendapatkan jatah makan daging, namun kali ini diolah menjadi rendang merupakan sesuatu yang membuat kami merasakan menu idul adha seperti di rumah. Masakan enak, gurih dan bersih. Semoga membawa berkah di hari raya idul adha ini,” ujar salah satu Warga Binaan.
Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang akan memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan makanan Warga Binaan dengan tetap memerhatikan kualitas, baik dari sisi rasa, kebersihan dan kecukupan jumlah bahan makanan yang diolah di dapur. Kondisi Sarana dan Prasarana juga merupakan bagian terpenting yang harus diperhatikan demi kelancaran proses memasak hingga penyajian makan/minum WBP.