Adanya Dugaan Kasus Sodomi di Ponpes Yasinda, Purnomo : Saya Tidak Mentolerir Perbuatan Tersebut

Pondok pesanten Y, di kawasan Kecamatan Lempuing, OKI
Pondok pesanten Y, di kawasan Kecamatan Lempuing, OKI

INDODAILY.CO, OKI — Adanya dugaan kasus sodomi terjadi menimpa salah satu santri diketahui sebagai pelajar di Pondok Pesantren Yayasan Islam Nadhatud Darussalam (Ponpes Yasinda) yang terletak di Desa Tugu Jaya, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Dari informasi yang dihimpun oleh media ini, terungkapnya kasus sodomi yang menimpa salah satu santri tersebut, berawal dari keluhan salah seorang korban kepada orang tuanya yang mengatakan merasa kesakitan saat melakukan buang air besar.

Curiga dengan pengakuan anaknya itu, sang orang tua terus bertanya sebab dari rasa sakit yang dirasakannya tersebut, sehingga sang anak mengakui bahwa dia telah disodomi oleh guru pengajar ekstrakurikuler pencak silat pagar nusa berinisial AM, diketahui oknum AM merupakan adik kandung dari pemilik Ponpes Yasinda.

Salah satu orang tua santri, sebut saja MAN bukan nama sebenarnya mengatakan, kasus dugaan sodomi yang menimpa anaknya terjadi saat jam pelajaran ekstrakurikuler, pelaku AM mengiming-imingi bisa mentransfer ilmu kebal kepada anaknya.

“Modus, transfer ilmu kekebalan.
Perilakunya sudah pernah di lakukan di tahun 2022 dan di damaikan oleh pengasuh ponpes Yasinda bapak Purmono, kini kejadian tersebut terulang kembali,” katanya.

Bacaan Lainnya

MAN menjelaskan, saat ini kondisi anaknya terganggu mental setelah insiden yang menimpa anaknya tersebut, ia menjelaskan takut bahaya penyakit menular.

“Atas kejadian ini, kami yang jadi korban pelaku AM adik kandung dari
pengelola pondok yasinda agar ada pertanggung jawaban terhadap korban,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Ponpes Yasinda Purnomo menjelaskan, ia mengaku kaget sekaligus tidak mengetahui bahwa adik kandungnya berinisial AM sudah diamankan oleh pihak kepolisian setempat pada kamis sore kemarin.

“Sungguh tidak manusiawi perbuatan dia (AM-Red). Jujur saja, soal nama baik pesantren sama sekali tidak saya pikirkan. Akan tetapi bagaimana masa depan korban selanjutnya itu yang kerap menganggu pikiran saya,” jelas Purnomo kepada Indodaily.co, Minggu, (21/05/2023).

Purnomo menyampaikan, permohonan maaf bagi atas nama keluarga, ia mempersilahkan bila memang ada kemungkinan terdapat korban lainnya untuk memberitahu dirinya, dengan tegas ia mengutarakan meskipun AM merupakan saudara kandungnya namun tidak mentolerir perbuatan keji seperti itu.

“Sedikit pun saya tidak mentolerir perbuatan tersebut. Tidak akan pernah saya bela. Termasuk untuk menjenguknya di tahanan, bahkan setelah masa bebas AM sekali pun saya tegaskan tidak akan saya lindungi sedikitpun,” tandasnya. (Ludfi)

Pos terkait