INDODAILY.CO, BANYUASIN – Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuasin Hermantoni, ST melalui Ketua Bidang Hukum KONI Banyuasin, Dodi Irama SH, menyesalkan peristiwa yang terjadi pada Porprov XIII OKU RAYA 2021, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Pasalnya ada 12 Kabupaten peserta mengundurkan diri akibat adanya dugaan atlit bayaran.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut berawal dari Cabang Olahraga (Cabor) Badminton. Official menemukan pemain bayaran yang diduga disewa langsung langsung dari pelatnas Cipayung, hal ini diperkuat dengan beredarnya video rekaman pertandingan salah satu atlet jebolan Cipayung sedang bertanding di kejuaraan dunia melawan Chinese Taipe.
“Atas kejadian ini, kami meminta kepada KONI Provinsi Sumsel, untuk mengambil tindakan tegas, karena perhelatan akbar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dua tahunan sekali ini, telah tercoreng dan sangat memalukan,” ujar Dodi Irama SH, kepada Indodaily.co, Rabu (24/11/201).
Dodi mengatakan, bahwa pihak penyelenggara harus segera mengambil tindakan tegas, diskualifikasi kota dan kabupaten yang terbukti melakukan pelanggaran dan tidak taat aturan.
“Diskualifikasi kota dan Kabupaten yang terbukti melakukan pelanggaran. Kembalikan medali-medali nya, serta semua atlet dari semua cabor harus di cross-cek kembali. Karena ini ajang olahraga, seharusnya jujur dan fair play,” imbuhnya.
Dodi menjabarkan, kasus ini diduga gagal di tim registrasi atlet. Seharusnya panitia mendiskualifikasi atlet yang bersangkutan. Bukan malah menjadikannya pemenang dan berbagi medali berdasarkan keputusan PB Porprov.
Menurut Dodi, pihaknya sangat heran, karena zaman sekarang masih aja ada kota dan kabupaten yang melakukan manipulasi atlet dengan cara yang tidak baik. Buat apa bangga dapat medali jika atlet bukan berasal dari Sumsel.
“Kami Kabupaten Banyuasin bangga dengan atlet daerah kami Sumsel, malahan ada atlet badminton asal Banyuasin yang sekolah badminton di Pulau Jawa tidak kami panggil. Kami maunya cari bibit-bibit yang lain dan sportivitas dalam ajang olahraga,” tukasnya.(Red).