INDODAILY.CO, PALEMBANG – Teras Cafe Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang menjadi salah satu sarana bagi Warga Binaan yang sudah mencukupi syarat untuk melaksanakan Asimilasi dengan mengikuti kegiatan kerja pembinaan kemandirian bidang kuliner atau tata boga sekaligus sebagai ajang Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang Kanwil Kemenkumham Sumsel untuk berkreasi membuat aneka jajanan pasar dan lauk pauk yang diminati oleh masyarakat serta menjadi favorit Pengunjung seperti peyek kacang.
Kristin, salah satu Warga Binaan yang mengikuti kegiatan asimilasi membuat varian menu camilan peyek kacang yang dipasarkan lewat Teras Cafe. Kristin mengaku keahlian memasak merupakan yang keahlian yang ia dapatkan secara otodidak sehingga kegiatan asimilasi ini sangat cocok untuknya.
“Sebagaimana perempuan, dari dulu sudah suka masak. Alhamdulillah mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan hobi sehingga jadi manfaat,” demikian ujarnya.
Peyek kacang merupakan camilan jaman dulu (jadul) yang hampir sulit ditemukan. Karena pembuatannya yang susah susah gampang, peyek kacang membutuhkan ketelatenan dalam pembuatannya antara lain menjaga agar kombinasi antara adonan dan kacang tidak gosong yang menyebabkan peyek kacang menjadi pahit saat dimakan.
Peyek kacang Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang menjadi rebutan baik bagi petugas dan masyarakat sekitar yang kebetulan sedang berkunjung ke Teras Cafe. Selain rasanya yang gurih dan lezat, peyek kacang juga bisa menjadi menu lauk tambahan untuk di santap bersama nasi di saat makan. Tak ayal peyek kacang buatan Kristin sering ludes diborong pembeli.
Kepala Lapas Perempuan kelas IIA Palembang, Ike Rahmawati bangga akan Warga Binaan yang mau berkreatifitas dan menciptakan menu serta berinovasi di kegiatan Tata Boga.
“Kami beri kesempatan, tentunya dengan pembekalan dan pembinaan lainnya yang dapat menambah manfaat baik bagi Warga Binaan dan Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang. Serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan di saat kembali ke tengah masyarakat,” lanjutnya.