Target Huni Tahun Depan, Ini Fasilitas Khusus Rusunawa II Unsri

INDODAILY.CO, PALEMBANG – Proses Pengerjaan Rusunawa II Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, sudah capai 80 persen. Diperkirakan hunian berkonsep modern dengan fasilitas lengkap tersebut bisa ditempati pada tahun 2022, mendatang.

Rektor Unsri Palembang, Prof Dr Anis Saggaff MSCE mengatakan Rusunawa II diperuntukkan tempat tinggal bagi mahasiswa dari luar kota. Pengerjaan saat ini, sudah hampir rampung dan tinggal menunggu finishing akhir.

Bahkan Anis memperkirakan, Rusunawa II sudah proses serah terima dari Kementrian PUPR ke pihak Unsri pada Desember mendatang.

“Kemungkinan bulan Desember sudah serah terima ke kita dan mahasiswa bisa menempati pada tahun depan,” ujar Anis usai perayaan Dies Natalies Universitas Sriwijaya ke 61 di Gedung Tower Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang, Rabu (3/11/2021).

Artinya, saat ini Unsri sudah memiliki dua Rusunawa, dimana Rusunawa I sudah ada sejak tahun 2019, lalu.

Bacaan Lainnya

Sebenarnya, kata Anis, pihaknya dulu mengajukan pembangunan lima Rusunawa pada tahun 2020, lalu namun pemerintah melalui Kementrian PUPR RI hanya menyetujui satu saja dan rencana awal, pembangunannya dimulai tahun yang sama. Namun karena Covid 19, hingga pengalihan anggaran maka pembangunan ditunda dan baru tahun 2021 baru dimulai kembali.

Lalu apa beda Rusunawa I dengan Rusunawa II yang kerap disebut sebagai Apartemen oleh mahasiswa, menurut Anis sangat berbeda, mulai dari desain yang lebih modern untuk Rusunawa II, fasilitas balkon tiap kamar yang tidak dipunyai Rusunawa I sehingga sirkulasi udara lebih sehat dan kamar juga terang, instalasi saluran air dibuat anti mampet, teknologi anti fire atau tahan terhadap api untuk menghindari kebakaran.

Lalu, jalur emergency lebih luas dan lega karena akses lalu lalang atau tangga dibuat lebih lebar. Satu yang pasti, bangunan Rusunawa II dengan gedung tiga lantai ini tanpa dilengkapi fasilitas lift seperti Rusunawa I yang berfasilitas lift.

“Lebih baik tidak ada lift, biar mahasiswa juga lebih sehat naik tangga. Untuk maintence lift itu lebih ribet dan sangat mahal perawatannya makanya kita tindakan fasilitas lift di Rusunawa II ini,” ucap Anis.

Anis ingin lingkungan kampus di Unsri Indralaya lebih hidup dan ramai dengan kegiatan dan aktifitas mahasiswa, siang dan malam hari makanya dibutuhkan fasilitas tempat tinggal mahasiswa lebih banyak lagi sehingga kawasan Unsri lebih hidup, terutama saat malam hari.

“Jangan hanya ramai saat jam perkuliahan saja, sore hingga malam bisa kita hidupkan dengan banyaknya hunian mahasiswa. Minimal 35 persen aktifitas mahasiswa yang bisa mendukung suasana belajar, saat ini tingkat keramaian baru dikisaran 17 persen, ” kata Anis.

Untuk kondisi Rusunawa I, saat ini, lanjut Anis, memang sengaja dikosongkan karena kondisi covid 19, dan pihaknya masih melakukan maintence atau perawatan untuk fasilitas-fasilitas yang rusak, termasuk perbaikan fasilitas lift dan lainnya.

Untuk fasilitas lainnya, yakni seperti lemari, meja, kasur dan lainnya tetap dilengkapi sehingga mahasiswa tinggal membawa pakaian saja. Untuk besaran harga sewa bervariasi, hanya saja pengelolaannya diatur oleh Badan Pengelolaan Umum (BPU) Unsri yang mengatur margin harga sewa.

Diketahui, Rusunawa II Unsri dibangun satu tower berjumlah 43 unit. Sebelumnya pada 2019, Unsri telah memiliki satu tower Rusun setinggi empat lantai yang terdiri dari 54 unit hunian tipe 24 dengan kapasitas 204 mahasiswa.

Sementara, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera V, Ir A Darwis MM didampingi Kasi Pelaksana Wilayah I Balai P2P Sumatera V,  Yusra Dwiyani, ST mengatakan tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) membangun enam rumah susun (Rusun) di Sumatera Selatan. Dari enam Rusun tersebut, dua merupakan Rusun Santri Pondok Pesantren (Ponpes), satu Rusun Mahasiswa, dan tiga Rusun Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pembangunan Rusun, lanjut dia, merupakan bentuk perhatian dan keseriusan Pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni bagi MBR, mahasiswa, pelajar, santri, ASN dan TNI/Polri maupun petugas di daerah perbatasan dan pulau terpencil. Juga merupakan amanat Presiden untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memiliki rumah layak huni.

Diharapkan dengan pembangunan rusun bisa memberikan kontribusi nyata bagi santri dan mahasiswa dalam menimba ilmu.

“Program pembangunan Rusun tetap dilanjutkan bagi MBR, ASN, mahasiswa dan santri,” katanya belum lama ini.

Dua Rusun Santri yang tengah dibangun di Sumatera Selatan, pertama Rusun Ponpes Sayyid Hanim Kabupaten OKU Timur. Rusun ini terdiri dari satu tower berisi 14 unit kamar. Kedua, Rusun Ponpes Bait Al-Qur’an Kabupaten OKI sebanyak satu tower berjumlah 32 unit kamar.

Selain Rusun Santri, Kementerian PUPR pada tahun 2021 juga kembali membangun Rusun Universitas Sriwijaya (Unsri) sebanyak satu tower berjumlah 43 unit hunian.

Sedangkan, tiga rusun lain yang dibangun di Sumatera Selatan pada 2021 adalah Rusun ASN. Rusun ASN Pemkab OKU Timur sebanyak satu tower berjumlah 44 unit yang telah selesai konstruksinya. Rusun ASN Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Kementerian PUPR di Kabupaten Banyuasin sebanyak satu tower berjumlah 64 unit. Sedangkan satu Rusun ASN Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan masih tahap pengerjaan.

Pembangunan rusun bagi ASN dilakukan karena banyak ASN yang belum memiliki hunian yang layak. Ketersediaan hunian akan mendukung ASN dalam melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun total anggaran untuk pelaksanaan pembangunan enam rusun yg ada di sumatera selatan yaitu sebesar 102,864 miliar.

“Pembangunan Rusun ini salah satu upaya pemerintah mengatasi baglog perumahan di Sumsel,” katanya. (Why).

Pos terkait