INDODAILY.CO, PALEMBANG – Pembentukan Perusahaan Daerah (PD) diharapkan bisa memberikan kontribusi untuk Sumatera Selatan (Sumsel), namun ternyata tujuan itu meleset. Bahkan tahun ini, banyak PD nihil setoran alias nol.
Hal itu terungkap dalam rapat optimalisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan dan retribusi daerah provinsi Sumsel, tahun anggaran (TA) 2021 yang dipimpin, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Supriono, di aula kantor Bapenda, Jum’at (17/12/2021).
Adapun perusahan yang nol setoran diantaranya PT Jamkrida, PT Bank BPR Sumsel, PT Prodexim, PT Sriwijaya Mandiri Sumsel, PT Syailendra Investasi Gemilang, dan PT Jakabaring Sport City.
Selain karena kondisi ekonomi pasca pandemi, perusahaan itu harus membayar beban utang berjalan untuk operasional bahkan ada juga yang harus melunasi pinjaman dari era pemimpin sebelumnya.
“Sudah kita ketahui bersama bahwa semua sektor usaha mandek akibat dari pandemi covid-19 ini pun berimbas kepada kawan-kawan yang mengelola perusda kita,” ujar Supriono.
Supriono menyebut, dulunya pemerintah provinsi Sumsel menetapkan target setoran yang harus dibayarkan untuk PAD setiap tahunnya. Dan rata-rata pengelola perusahan menyanggupinya namun setelah berjalannya waktu ternyata mereka tak sanggup dan tak mampu.
“Itulah kemampuan mereka, awalnya mereka berharap bisa memberikan kontribusi yang cukup sesuai dengan target yang mereka sepakati awalnya,” ucapnya.
Sementara Itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Neng Muhaiba mengaku ada beberapa perusahaan daerah yang belum bisa memberikan PAD tapi sejauh ini perusahaan tersebut sudah mulai membaik akan tetapi mereka melunasi hutang yang sebelumnya.
“Perusahaannya sedang tidak sehat, mereka sebenarnya sudah beroperasi tapi masih menutupi hutang-hutang yang sebelumnya jadi belum bisa memberikan kontribusi ke pemerintah provinsi,” tutur Neng.
Neng menyebut, untuk itu pihaknya mengimbau agar pengelola PD bisa meningkatkan kinerjanya dan harus mengetahui inti pekerjaannya. Sehingga bisa mendapatkan laba dan mampu memberikan kontribusi bagi pemerintah.
“Kami mengimbau agar mereka bisa bekerja secara maksimal dan mampu berinovasi dan mereka harus jelas core bisnisnya sama yang disampaikan oleh pak sekda tadi,” tandasnya.
Daftar Perusahaan Daerah (PD) yang memberikan kontribusi ke Pemprov Sumsel hingga November 2021 dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Data Laporan Dispenda Sumsel diantaranya:
1. PT. Bank Pembangunan Daerah Sumsel Babel dari target 50.877.000.000,00 terealisasi Rp56.866.948.483.07 atau 111,77 persen
2. PT. Swarna Dwipa Sumsel Gemilang dari target Rp928.940.000.00 terealisasi 0 persen.
3. PT. Sumsel Energi Gemilang (SEG) (Perseroda) dari target Rp7.155.074.295.00 terealisasi 0 persen.
4. Deviden atas Saham PT. Bukit Asam (PT.BA) dari target Rp39.288.754.826.00 terealisasi Rp7.960.554.081.00 atau 20,26 persen.
5. Deviden atas Saham PT. Bangun Askrida dari target Rp166.555.961.00 terealisasi Rp94.350.095.00 atau 56,65 persen.
6. PT. Bank BPR Sumsel tidak ditargetkan dan terealisasi 0 persen.
7. PT SwarnaDwipa selaras Adiguna dari target Rp720.300.000.00 terealisasi Rp 792.330.000.00 atau 110 persen.
8. PT Jamkrida dari target Rp2.072.903.566.00 terealisasi 0 Persen.
9. PD Prodexim tidak ditargetkan capaian 0 persen.
10. PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS), tidak ditargetkan capaian 0 persen.
11. PT Syailendra Investasi Gemilang satu tidak ditargetkan capaian 0 persen
12. PT Jakabaring sport city tidak ditargetkan capaian 0 persen
Lain-lain, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah yakni.
13. PT Jakabaring Sport City (JSC) ditargetkan Rp100.000.000.00 capaian 0 persen
14. PT Aditya Tirta Sriwijaya ditargetkan Rp2.144.000.000.00 terealisasi Rp1.272.000.000.00 atau 59,33 persen.