INDODAILY.CO, KOTA BANJAR – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Sumber Daya Air (SDA) yang terletak di Jalan Prof. Ir. H. Sutami, Nomor 1, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar disambangi Masyarakat Pemerhati Jasa Kontruksi (M-Perjakons) Kota Banjar propinsi Jawa Barat. Selasa (15/2/2022).
Kedatangan mereka meminta audiensi yang sebelumnya M-Perjakon melayangkan surat ke BBWS Citanduy guna meminta dengar pendapat terkait pekerjaan tahun sebelumnya.
Diungkapkan Sekretaris M-Perjakon, Kota Banjar, Ujang Solihin bahwa pembangunan irigasi Bantarheulang, Pulomajeti, Cibuntu Kota Banjar, sampai sekarang ini tidak berfungsi dan tidak manfaat dalam mengairi sawah di Wilayah Desa Raharja dan Mekarharja Kota Banjar dengan luas kisaran 200 hektar.
Menurut mereka, pembangunan tahun sebelumnya dinilai gagal pengelolaannya sehingga petani mengalami gagal tanam dan panen di sekitar.
“Selain dari itu, kami menduga adanya dominasi pemenang lelang pekerjaan di BBWS Citanduy yang dimenangkan oleh segelintir orang saja,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Ketua M-Perjakon, Kota Banjar, Kartiwa yang akrab disapa Iwa mengatakan, pekerjaan di tahun sebelumnya diduga ada pengurangan mutu dan kualitas pekerjaan.
Kemudian, lanjut Dia, beberapa komponen material bangunan hasil pekerjaan beton tidak mencapai karakteristik sebagaimana yang ditentukan berdasarkan norma yang berlaku dan disepakati dalam dokumen kontrak kerja kontruksi.
“Bahkan pekerjaan di tahun sebelumnya, pada titik tersebut banyak merugikan masyarakat khususnya kepada para pelaku pengadaan pekerjaan dan sampai saat ini ada yang belum dibayar,” ucapnya.
Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi, Andi Sulistiono mengatakan kepada Indodaily.co, terkait permasalahan di lapangan, pihak BBWS Citanduy saat ini sedang melakukan rehabilitasi jaringan irigasi yang berfungsi untuk mengurangi kehilangan air serta melakukan normalisasi dari hulu ke hilir.
“Dengan adanya rehabilitasi, diharapkan air dari hulu akan mengalir secara gravitasi ke hilir agar bisa dimanfaatkan untuk masyarakat petani,” ungkapnya.
Disinggung mengenai pemenang lelang di BBWS Citanduy dimenangkan oleh pihak tertentu saja, menurut Dia, BBWS Citanduy hanya memberikan perencanaan yang hendak dibangun, akan tetapi untuk lelangnya itu ada di ranah Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK).
“Yang menang itu orang mana, tentu tidaklah menjadi persoalan, kenyataannya dari tahun-tahun sebelumnya, pemenang lelang pekerjaan selalu melibatkan putra daerah,” ucapnya.
Dengan adanya dugaan kurang mutu dan kualitas, Andi mengatakan, mengenai hal itu pihaknya sudah melakukan penilaian atau pengujian sebagaimana mestinya.
“Jadi, hal itu tentu sudah sesuai sebagaimana mestinya,” ujarnya.
“Terkait pemenang lelang, tentu itu hasil yang terbaik. Tetapi, jika ingin ada putra daerah atau lokal yang menang, ya silahkan saja bikin penawaran yang bagus, supaya panitia lelang akan memenangkan lelangnya,” tukasnya.