Cegah Stunting, IJTI Galuh Raya Menggelar Gerakan Makan Ikan Masal

Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Galuh raya berkolaborasi dengan 6 Dinas di Pemerintahan Kabupaten Ciamis dalam rangka pencegahan stunting dengan tema 'Gerakan Cinta Rupiah dan Makan Ikan Masal Menuju Ciamis Bebas Stunting' di Gedung Kesenian Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022).

INDODAILY.CO, CIAMIS – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Galuh raya berkolaborasi dengan 6 Dinas di Pemerintahan Kabupaten Ciamis dalam rangka pencegahan stunting dengan tema ‘Gerakan Cinta Rupiah dan Makan Ikan Masal Menuju Ciamis Bebas Stunting’ di Gedung Kesenian Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022).

Ketua IJTI Galuh Raya, Yosef Trisna mengatakan kegiatan ini bertujuan di mana para jurnalis ini, selain berkarya perlu berkontribusi kepada masyarakat minimal memberikan sosialisasi tentang stunting.

“Dengan harapan ke depan, angka stunting di Kabupaten Ciamis dapat menurun,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Dia, kegiatan tersebut dalam rangka mensosialisasikan untuk mencintai rupiah sejak dini. Yang dimaksud dengan mencintai rupiah itu, bagaimana cara menghargai uang.

“Misalkan ada uang koin Rp1000 atau Rp500 tercecer, kebanyakan kita kan enggak butuh dengan nominal kecil itu, akan tetapi jika kita menghargai rupiah tentunya akan kita pungut lalu dimasukan ke dalam celengan,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Senada, Bunda PAUD Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat mengatakan, ini merupakan kegiatan yang positif buat anak-anak. Karena ada beberapa kegiatan seperti lomba menggambar, melukis dan mewarnai.

“Jadi anak-anak tahu seperti apa belajar motorik kasarnya,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Dia, tadi ada kegiatan yang disampaikan langsung oleh bank Indonesia yaitu, anak-anak harus bangga dan cinta rupiah. Selain itu, ada kegiatan gemar makan ikan dengan tujuan agar anak-anak sehat dan pintar.

“Semoga ke depan, banyak lagi kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak-anak. Dan terutama mudah-mudahan kita semua sehat karena covid-19 masih ada di sekitar kita, untuk itu prokesnya harus tetap dipatuhi,” ungkapnya.

Dikatakan Kania, Terkait stunting di Kabupaten Ciamis, tahun 2022 ada 20 lokus dan di tahun 2021 ada 10 lokus.

“Kita bekerjasama dengan berbagai OPD, kita turun ke lapangan dengan harapan ke depan di Kabupaten Ciamis untuk anak-anak yang baru lahir, tidak ada lagi stunting,” paparnya.

Kata Dia, Ini menyangkut berbagai hal, karena stunting tidak hanya kekurangan gizi kronis, tetapi juga dari sumber air bersih dan PHBS yang ada di lingkungan sekitar anak-anak tersebut.

“Jadi ini melibatkan seluruh aspek yang ada, termasuk orang tua harus faham memperlakukan anak itu seperti apa dan cara pemberian makannya harus bagaimana supaya berimbang dan mengandung zat bergizi,” tandasnya.

Pos terkait