INDODAILY.CO, PALEMBANG — Generasi muda memang rentan terpapar paham radikalisme dan terorisme. Maka dari itu perlu edukasi kepada generasi muda agar tidak terjerumus dengan paham radikalisme dan terorisme. Seperti yang dilakukan DPD Mapancas Sumsel melalui Forum Diskusi pentingnya pencegahan paham radikalisme dan terorisme di generasi 5.0 yang digelar di Grand Atyasa Minggu (27/2/2022).
Hadir sebagai narasumber Kasubbid Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Sujatmiko. Sujatmiko mengapresiasi forum diskusi yang digagas oleh Mapancas Sumsel dalam mengedukasi generasi-generasi zero yang rentan terpapar paham radikalisme dan terorisme.
“Saya bangga masih ada organisasi yang peduli akan bahaya dari paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Berarti kalangan mahasiswa ataupun organisasi sudah mempunyai kepedulian terhadap bahaya intoleran dari radikalisme dan terorisme,”ujarnya.
Untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sudah memiliki konsep sendiri dalam pencegahan Terorisme yang ada di Indonesia.
“Konsep yang kita susun untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme namanya pentahelix artinya dalam pencegahan radikal terorisme kita harus menyertakan atau mengikutkan multi pihak,”tambahnya.
Konsep penta-helix atau multipihak merupakan sistem yang berkaitan dengan pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan inovasi pengetahuan.
“Dengan konsep ini bersama-sama kita menyelesaikan terkait dengan meluasnya proses radikalisasi paham radikal dan terorisme dengan harapan agar paham radikal dan terorisme ini dapat kita reduksi dan masyarakat secara luas seluruh masyarakat,”bebernya.