Karena Arogansi, Oknum Anggota Pos Pol Berpangkat Aipda Dilaporkan Warga ke Propam

INDODAILY.CO, PALEMBANG — Seorang oknum Kapos Pol Polsek Batang Hari Leko, Polres Musi Banyuasin berinisial MT dilaporkan warga ke Pelayanan Pengaduan Propam Polda Sumsel. Laporan tersebut dugaan tindakan kode etik profesi Polri terkait sikap arogansi MT terhadap warga sipil dalam menjalankan tugasnya.

Warga yang melaporkan ke Propam yakni M Soleh (43) warga Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI

Ditemui usai membuat laporan M Soleh menceritakan tindakan arogansi yang dilakukan MT terhadap dirinya  terjadi di Pos Pol Polsek Batang Hari Leko, Desa Lubuk Bintialo, Kecamatan Batang Hari Leko, Kabupaten Muba Rabu (19/1/2022) lalu.

Kejadiannya berawal saat dua mobil truk bermuatan kayu yang disopiri temannya baru saja memuat kayu log disalah satu panglong kayu di Desa Lubuk Bintialo, Kecamatan Batang Hari Leko. Lalu keluar dari Panglong namun saat melintas didepan Pos Pol Desa Bintialo dua truk temannya distop oleh anggota polisi yang ada di Pos Pol.

“Alasan mereka menyetop dua mobil truk teman saya  atas perintah Kapos Pol mobil pun tidak boleh berjalan. Dan mobil disuruh parkir sekitar 500 meter dari pos Pol. Lalu teman saya bernama Yadi bertanya kenapa tidak dihalaman depan pos Pol saja diparkir. Saat itu dijawab anggota MT tidak enak dilihat orang. Yadi dan Heri pun menaruh mobilnya jauh dari Pos Pol lalu mereka masuk kedalam pos. Tidak lama setelah itu, satu lagi mobil teman saya yang mengangkut kayu melintas lagi – lagi distop anggota Pos Pol,”katanya Senin (31/1/2022).

Bacaan Lainnya

Mendengar ketiga mobil temannya di stop oleh anggota Pos Pol Bintialo, Soleh pun datang menemui tiga temannya yang berada di pos Pol untuk menanyakan teman nya apakah sudah makan apa belum. Dan ternyata memang ketiganya teman belum makan. Soleh lantas membelikan nasi bungkusan dan mereka makan bersama disamping mobil temannya yang berada halaman pos Pol.

“Setelah makan kami lihat ada mobil yang mengangkut kayu log juga lewat didepan pos pol yang kami duga milik MT. Saya dan teman saya bertanya tanya kenapa mobil mereka saja yang distop kan ini sangat janggal,”katanya lagi.

Tanpa sepengetahuan anggota di Pos Pol sopir pun membawa mobil keluar. Namun setelah berjalan sekitar tiga kilometer anggota pos mengejar. Setelah sampai anggota bertanya kepada tiga sopir kenapa mobil dijalankan.

“Saya jawab kenapa mobil lain bisa lewat dan distop saat melintas. Kenapa mobil kami saja yang distop. Saat itu dijawab anggota MT itu urusan komandan. Saya pun digiring untuk kembali ke pos pol,”tuturnya

Setibanya di pos pol MT masih tidur. Tidak lama setelah itu MT bangun anggotanya melapor ke MT bahwa mobil sudah dibawah lagi ke Pos Pol.

“Didalam pos pol itulah Pak MT marah marah dan membentak saya bahkan sampai mencekik. Saat saya dicekik saya sedang menelpon dan hp saya pun dirampas karena katanya saya merekam,”bebernya.

Masih dikatakan Soleh, setelah mencekik MT membolehkan Soleh untuk pulang sambil berkata kasar.

“Suruhlah pulang monyet itu pulang katanya berkata kepada anggota. MT juga berkata hari ini kamu boleh merdeka awas tapi besok besok kalo kami lihat mobil kamu saya tangkap,”jelasnya.

Dirinya berharap agar oknum yang bertindak arogan tersebut bisa mendapatkan sanksi dari pihak terkait. Sehingga kasus serupa tidak menimpa warga sipil lainnya.

Hingga berita ini diturun laporan pelapor sudah di terima dengan Nomor : STTPL / 13 / YAN.2.5 / I / 2022 / YANDUAN saat ini laporan pelapor masih dalam penanganan Propam Polda Sumsel.(oji)

Pos terkait