Puluhan Santri Al-huda Ciamis Jadi Korban Ambruknya Jembatan Gantung

Jembatan gantung warna-warni yang terletak di Dusun Desa, Blok Turalak, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ambruk pada Jum'at (25/3/2022). Pukul 10.00 WIB.

INDODAILY.CO, CIAMIS – Jembatan gantung warna-warni yang terletak di Dusun Desa, Blok Turalak, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ambruk pada Jum’at (25/3/2022). Pukul 10.00 WIB.

Merujuk pada papan proyek yang masih terpajang di lokasi, ini merupakan pembangunan jembatan gantung yang dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat dan PPK.

Proyek ini diteken dengan nilai kontrak sebesar Rp 319.360.000 bersumber dana dari APBD Provinsi Jawa Barat T.A. 2021

Jembatan tersebut merupakan penghubung dua dusun yakni dusun Bangunsirna dan dusun Desa yang berlokasi di Sungai Cileueur.

Hasil dari keterangan warga sekitar, jembatan itu ambruk diduga karena tidak mampu menahan beban saat dilintasi puluhan orang santri.

Bacaan Lainnya

Selain itu, kata warga setempat, jembatan itu belum diresmikan, kemudian tidak ada plang peringatan mengenai batas maksimum bobot yang harus dilalui.

“Kejadiannya sekitar jam 10.00 WIB sebelum sholat jumat, ada banyak santri yang melintas jembatan sambil foto-foto, karena mungkin gak kuat nahan berat jadi ambruk,” kata warga.

Menanggapi kejadian itu, Wakil Pimpinan Pengurus Pondok Pesantren Al-Huda Turalak, Amang Turalak membenarkan bahwa 66 santri menyebrangi jembatan.

“Informasi sementara, betul santri kami dengan jumlah 66 orang kelas 1 ibtida, menyebrangi jembatan,” ujar Amang.

Dikatakan Amang, sebelum memasuki bulan ramadhan para santri Al-huda selalu mengadakan kegiatan Munggahan (makan bersama). Selesai makan-makan, para santri melakukan foto bersama di jembatan.

Dia juga menjelaskan bahwa tidak tahu jika ada proyek pembuatan jembatan gantung di sungai Cileueur.

“Saya baru tau ada jembatan disini, sebelumnya gak tau karena ada santri saya yang jatuh jadi saya cek ke sini,” ungkapnya.

Namun, saat ini, lanjut dia, seluruh santri yang mengalami luka-luka baik yang ringan ataupun berat sudah dibawa untuk diobati.

“Kami ponpes bertanggung jawab untuk mengobati semua santri yang terlibat dari kejadian ini, sudah kami bawa ke puskesmas dan ada yang parah patah kaki nya sudah kami bawa ke ahli tulang,” tukasnya.

Pos terkait