Milangkala Ngadegna Galuh, Disbudpora Akan Buat Buku ‘Ciamis Kota Seribu Situs’

Yayasan Museum Galuh menggelar acara Milangkala Ngadegna Galuh dengan tema 'Warisan Nilai Leluhur Galuh Bihari Ngaronjatkeun Sumanget Nonoman Sunda Kiwari' di Dusun Cisaga Kota, Desa Cisaga, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Jumat (25/3/2022).

INDODAILY.CO, CIAMIS – Yayasan Museum Galuh menggelar acara Milangkala Ngadegna Galuh dengan tema ‘Warisan Nilai Leluhur Galuh Bihari Ngaronjatkeun Sumanget Nonoman Sunda Kiwari’ di Dusun Cisaga Kota, Desa Cisaga, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Jumat (25/3/2022).

Pamong Budaya Ahli Muda Dinas Kebudayaan dan Pemuda Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, Eman Hermansyah mengatakan, dengan adanya Milangkala Ngadegna Galuh yang ke-1410 bukti bahwa Galuh itu ada. Karena menurut Dia, kalau misalkan Galuh itu tidak ada, maka tidak akan ada kegiatan milangkala tersebut.

“Dulu ketika Ridwan Saidi mengatakan galuh itu tidak ada, semua orang galuh marah, ini membuktikan kalau galuh itu ada,” ucapnya.

Menurutnya, bukti-bukti artefak peninggalan galuh itu ada dan jelas. Seperti contohnya prasasti, batu tulis di Astana Gede Kawali itu merupakan bukti otentik.

“Ada prasasti tulisan, dan sekarang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya di tingkat nasional,” katanya.

Bacaan Lainnya

Dengan adanya situs budaya kata Dia, kemudian artefak-artefak batu tulis itu membuktikan bahwa galuh itu ada.

“Tahun ini, kami sedang membuat penelusuran tentang situs yang ada di Kabupaten Ciamis, kita laksanakan selama 6 bulan sejak dari januari kemarin,” ungkapnya.

Tujuannya, kata Dia, untuk membuat buku ‘Ciamis Dengan Kota Seribu Situs’. Pengerjaannya dengan tim sebanyak 30 orang dari Pamong Budaya Disbudpora dengan metode-metode penelitian secara akademik.

“Karena ada beberapa kota di Indonesia seperti Mataram sebagai kota seribu masjid, Banjarmasin kota seribu sungai dan Ciamis kota seribu situs,” papar Dia.

Dikatakan Eman, program ini untuk membangkitkan kalau Galuh itu ada, dan yang kedua ada sosialisasi tentang Cakra Rahayu Kencana dan di Perpustakaan Ciamis sudah ada tugunya.

“Cakra Rahayu Kencana ini merupakan Papat Kalima Pancer, itu ada di prasasti batu tulis Astana Gede Kawali. Nanti akan kita sosialisasikan dan akan dibuat Peraturan Daerah (Perda),” jelasnya.

Selain itu, pihaknya sudah menetapkan cagar budaya supaya diakui Pemerintah Pusat bahwa yang namanya cagar budaya atau situs, merupakan peninggalan leluhur.

“Setiap tahun, orang-orang dari luar banyak penelitian ke Kabupaten Ciamis, karena apa? Karena ada sesuatu di Galuh itu. Bahkan kemarin Bupati merencanakan akan membuat reperendum Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh. Makasar aja bisa diganti, dulunya itu kan Ujung Pandang,” pungkasnya.

Pos terkait